Ilustrasi : Corbis
JAKARTA - Jumlah lulusan S-3 di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan India. Jumlah lulusan S-3 di Indonesia saat ini 14 ribu. Sedangkan lulusan S-3 di India dan Tiongkok 500 ribu.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan dalam Seminar Nasional Hukum, dalam seminar bertajuk Peran Hukum Dalam Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendorong Percepatan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (20/7/2011).
Menurut Gita, potret pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan jika dilihat dari jumlah S-3 yang terdapat di Indonesia. Dari jumlah 14 ribu lulusan tersebut, tujuh ribu di antaranya belajar agama. "Sisanya belajar ekonomi, sosial, dan teknologi," terangnya.
Gita menambahkan, Indonesia per tahun hanya mampu menghasilkan lulusan S-3 sejumlah 600-800 mahasiswa. "Sehingga, dalam 20 tahun ke depan Indonesia menghasilkan 30 ribu lulusan S-3. Jumlah tersebut masih jauh dibandingkan India," tandasnya.
(rhs)
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan dalam Seminar Nasional Hukum, dalam seminar bertajuk Peran Hukum Dalam Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendorong Percepatan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (20/7/2011).
Menurut Gita, potret pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan jika dilihat dari jumlah S-3 yang terdapat di Indonesia. Dari jumlah 14 ribu lulusan tersebut, tujuh ribu di antaranya belajar agama. "Sisanya belajar ekonomi, sosial, dan teknologi," terangnya.
Gita menambahkan, Indonesia per tahun hanya mampu menghasilkan lulusan S-3 sejumlah 600-800 mahasiswa. "Sehingga, dalam 20 tahun ke depan Indonesia menghasilkan 30 ribu lulusan S-3. Jumlah tersebut masih jauh dibandingkan India," tandasnya.
(rhs)