* Kandang PSAP di ISL
* 4 Desember Jamu Persisam
SIGLI - Badan Liga Indonesia (BLI), Selasa (22/11) kemarin, melakukan verifikasi untuk menilai kelayakan Stadion Kuta Asan Sigli, Pidie sebagai kandang PSAP dalam kompetisi Indonesian Super League (ISL) atau Liga Super Indonesia (LSI) musim 2011/2012 yang akan bergulir mulai 1 Desember 2011 mendatang. Jika dinyatakan layak, maka Kuta Asan untuk pertama kali akan mementaskan laga ISL pada 4 Desember saat PSAP menjamu Persisam Samarinda.
Manajer Administrasi Kompetisi PT Liga Indonesia (LI), Darwis Satmoko kepada Serambi, Selasa (22/11), mengatakan, secara kasat mata Stadion Kuta Asan Sigli pantas diberi apreasiasi karena memiliki tribun yang sudah cukup bagus. “Hanya saja, ada beberapa fasilitas yang perlu dibenahi kembali. Antara lain, kondisi lapangan yang masih banyak berlobang terutama di depan kedua gawang,” katanya.
Beberapa aspek lain yang perlu pembenahan, sebut Darwis, adalah kondisi drainase (saluran air) yang masih kurang lancar. “Ini perlu adanya perbaikan supaya air hujan mudah terserap dan leluasa mengalir. Jika drainase tersumbat, dipastikan air akan meluap menggenangi lapangan sehingga pertandingan bisa terganggu. Intinya, lapangan tersebut harus benar-benar memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemain dari segala masalah,” tandasnya.
Selain itu, kata dia, akses masuk lapangan untuk pemain juga harus tersedia. Pasalnya, saat menuju ke lapangan, pemain tidak boleh bercampur dengan penonton. Itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kepada pemain. “Begitu juga dengan lampu di lapangan harus dipasang. Masalah lampu ini menjadi PR (pekerjaan rumah-red) penting bagi pengurus untuk secepat membenahinya,” ucapnya.
Satu fasilitas penting lainnya yang mesti disediakan, kata Darwis, adalah tribun khusus untuk wartawan atau media dan ruang konferensi pers. “Tribun untuk media ini suatu keharusan karena insan pers tidak boleh bercampur dengan penonton. Begitupun ruang konferensi pers, harus memiliki tempat duduk minimal 20 unit. Ruang tersebut juga harus dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi supaya wartawa bisa mengakses internet ataupun mengirim berita,” papar Darwis. “Dan saat ini fasilitas tersebut belum ada di Stadion Kuta Asan,” imbuhnya.
Untuk ruang medis, jelas dia, juga perlu dibenahi kembali mengingat ruang tersebut urgen diperlukan. Demikian juga dengan ruang ganti pemain dan ruang perangkat pertandingan, dimana antara ruang wasit dengan ruang Pengawas Pertandingan (PP), harus terpisah. “Juga toilet harus tersedia di semua ruang,” tegasnya.
Khusus pagar pengaman lapangan, menurut Darwis, Stadion Kuta Asan sudah sangat bagus dan kokoh. “Cuma yang perlu dilakukan pembenahan adalah tempat duduk agar penonton yang telah mengeluarkan uang untuk membeli tiket bisa nyaman,” ucapnya.
“Apalagi, info yang saya dengar, animo penonton disini sangat tinggi. Setiap adanya laga kandang, mereka selalu menyemut memenuhi stadion. Karena itu, perlu dilakukan pembenahan yang lebih baik sesuai dengan level ISL. Standar AFC, untuk tribun tertutup minimal 3.000 tempat duduk,” ujarnya.
Darwis menyatakan, hasil verifikasi Stadion Kuta Asan tersebut akan dipaparkan dalam rapat jajaran Direksi BLI. “Kita perkirakan dalam waktu tiga hari ke depan, sudah bisa diumumkan hasilnya,” demikian Darwis.(naz)
* 4 Desember Jamu Persisam
SIGLI - Badan Liga Indonesia (BLI), Selasa (22/11) kemarin, melakukan verifikasi untuk menilai kelayakan Stadion Kuta Asan Sigli, Pidie sebagai kandang PSAP dalam kompetisi Indonesian Super League (ISL) atau Liga Super Indonesia (LSI) musim 2011/2012 yang akan bergulir mulai 1 Desember 2011 mendatang. Jika dinyatakan layak, maka Kuta Asan untuk pertama kali akan mementaskan laga ISL pada 4 Desember saat PSAP menjamu Persisam Samarinda.
Manajer Administrasi Kompetisi PT Liga Indonesia (LI), Darwis Satmoko kepada Serambi, Selasa (22/11), mengatakan, secara kasat mata Stadion Kuta Asan Sigli pantas diberi apreasiasi karena memiliki tribun yang sudah cukup bagus. “Hanya saja, ada beberapa fasilitas yang perlu dibenahi kembali. Antara lain, kondisi lapangan yang masih banyak berlobang terutama di depan kedua gawang,” katanya.
Beberapa aspek lain yang perlu pembenahan, sebut Darwis, adalah kondisi drainase (saluran air) yang masih kurang lancar. “Ini perlu adanya perbaikan supaya air hujan mudah terserap dan leluasa mengalir. Jika drainase tersumbat, dipastikan air akan meluap menggenangi lapangan sehingga pertandingan bisa terganggu. Intinya, lapangan tersebut harus benar-benar memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemain dari segala masalah,” tandasnya.
Selain itu, kata dia, akses masuk lapangan untuk pemain juga harus tersedia. Pasalnya, saat menuju ke lapangan, pemain tidak boleh bercampur dengan penonton. Itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kepada pemain. “Begitu juga dengan lampu di lapangan harus dipasang. Masalah lampu ini menjadi PR (pekerjaan rumah-red) penting bagi pengurus untuk secepat membenahinya,” ucapnya.
Satu fasilitas penting lainnya yang mesti disediakan, kata Darwis, adalah tribun khusus untuk wartawan atau media dan ruang konferensi pers. “Tribun untuk media ini suatu keharusan karena insan pers tidak boleh bercampur dengan penonton. Begitupun ruang konferensi pers, harus memiliki tempat duduk minimal 20 unit. Ruang tersebut juga harus dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi supaya wartawa bisa mengakses internet ataupun mengirim berita,” papar Darwis. “Dan saat ini fasilitas tersebut belum ada di Stadion Kuta Asan,” imbuhnya.
Untuk ruang medis, jelas dia, juga perlu dibenahi kembali mengingat ruang tersebut urgen diperlukan. Demikian juga dengan ruang ganti pemain dan ruang perangkat pertandingan, dimana antara ruang wasit dengan ruang Pengawas Pertandingan (PP), harus terpisah. “Juga toilet harus tersedia di semua ruang,” tegasnya.
Khusus pagar pengaman lapangan, menurut Darwis, Stadion Kuta Asan sudah sangat bagus dan kokoh. “Cuma yang perlu dilakukan pembenahan adalah tempat duduk agar penonton yang telah mengeluarkan uang untuk membeli tiket bisa nyaman,” ucapnya.
“Apalagi, info yang saya dengar, animo penonton disini sangat tinggi. Setiap adanya laga kandang, mereka selalu menyemut memenuhi stadion. Karena itu, perlu dilakukan pembenahan yang lebih baik sesuai dengan level ISL. Standar AFC, untuk tribun tertutup minimal 3.000 tempat duduk,” ujarnya.
Darwis menyatakan, hasil verifikasi Stadion Kuta Asan tersebut akan dipaparkan dalam rapat jajaran Direksi BLI. “Kita perkirakan dalam waktu tiga hari ke depan, sudah bisa diumumkan hasilnya,” demikian Darwis.(naz)