Teka-teki pelatih PSAP Sigli terjawab sudah. Mantan arsitek PSSB Bireuen
musim lalu, Joni Efendi, dipastikan membesut tim berjuluk Laskar Aneuk
Nanggroe (The Lan) mulai Sabtu besok.
Seperti diketahui, Joni Efendi bukanlah orang baru di sepakbola Aceh. Musim lalu, pelatih asal Padang ini menangani PSSB di putaran kedua. Namun, Joni gagal membawa PSSB menghindari zona degradasi.
Joni juga gagal bersama PSP Padang pada musim 2008-2009. Saat itu, Joni tidak bisa menyelamatkan PSP dari zona merah Divisi Utama. Akibatnya, PSP terdegradasi ke Divisi I. Dengan modal prestasi buruk di PSSB dan PSP itu, Joni akan berusaha maksimal menangani tim Raksasa Aceh, PSAP.
“Kami heran dengan pengurus PSAP merekrut pelatih yang tidak memiliki prestasi bagus. Semua tahu pilihan pengurus itu telah gagal membesut PSSB,” ujar pengamat sepakbola di Sigli, Andi Firdaus, Jumat.
Menurut Andi, pengurus PSAP harusnya lebih selektif dalam memilih pelatih untuk mengasuh Sukman Suib cs yang saat ini sedang terganjal di papan bawah klasemen Indonesian Super League (ISL).
“Harusnya pengurus lihat dulu track record pelatih yang akan direkrut, terutama prestasinya bersama tim yang dibesut sebelumnya,” kritik Andi.
Sebagai pengamat sepakbola dan masyarakat Pidie, Andi juga mempertanyakan alasan pengurus PSAP jatuh hati kepada sosok Joni Efendi. Padahal, masih banyak nama-nama pelatih lain yang lebih bagus track record-nya.
“Apa boleh buat, pengurus sudah menjatuhkan pilihan. Kita lihat saja hasil kerjanya. Mudah-mudahan Joni mampu bekerja lebih baik untuk PSAP agar segera bangkit dari papan bawah klasemen,” ucapnya.
Presiden PSAP, Muhammad Yasin Amin, mengaku pihaknya sudah sepakat mengontrak Joni Efendi sebagai pelatih kepala PSAP. Sementara itu, Arman ditempatkan sebagai asisten pelatih.
“Kita berharap dengan adanya pelatih baru dapat membangkitkan prestasi PSAP di ISL. Kami memilih Pak Joni karena menganggap beliau mampu membawa perubahan bagi tim,” demikian Yasin.
Seperti diketahui, Joni Efendi bukanlah orang baru di sepakbola Aceh. Musim lalu, pelatih asal Padang ini menangani PSSB di putaran kedua. Namun, Joni gagal membawa PSSB menghindari zona degradasi.
Joni juga gagal bersama PSP Padang pada musim 2008-2009. Saat itu, Joni tidak bisa menyelamatkan PSP dari zona merah Divisi Utama. Akibatnya, PSP terdegradasi ke Divisi I. Dengan modal prestasi buruk di PSSB dan PSP itu, Joni akan berusaha maksimal menangani tim Raksasa Aceh, PSAP.
“Kami heran dengan pengurus PSAP merekrut pelatih yang tidak memiliki prestasi bagus. Semua tahu pilihan pengurus itu telah gagal membesut PSSB,” ujar pengamat sepakbola di Sigli, Andi Firdaus, Jumat.
Menurut Andi, pengurus PSAP harusnya lebih selektif dalam memilih pelatih untuk mengasuh Sukman Suib cs yang saat ini sedang terganjal di papan bawah klasemen Indonesian Super League (ISL).
“Harusnya pengurus lihat dulu track record pelatih yang akan direkrut, terutama prestasinya bersama tim yang dibesut sebelumnya,” kritik Andi.
Sebagai pengamat sepakbola dan masyarakat Pidie, Andi juga mempertanyakan alasan pengurus PSAP jatuh hati kepada sosok Joni Efendi. Padahal, masih banyak nama-nama pelatih lain yang lebih bagus track record-nya.
“Apa boleh buat, pengurus sudah menjatuhkan pilihan. Kita lihat saja hasil kerjanya. Mudah-mudahan Joni mampu bekerja lebih baik untuk PSAP agar segera bangkit dari papan bawah klasemen,” ucapnya.
Presiden PSAP, Muhammad Yasin Amin, mengaku pihaknya sudah sepakat mengontrak Joni Efendi sebagai pelatih kepala PSAP. Sementara itu, Arman ditempatkan sebagai asisten pelatih.
“Kita berharap dengan adanya pelatih baru dapat membangkitkan prestasi PSAP di ISL. Kami memilih Pak Joni karena menganggap beliau mampu membawa perubahan bagi tim,” demikian Yasin.
