Sebuah kenyataan pahit harus dialami kontingen Aceh di ajang PON XVIII di Pekanbaru, Riau. Betapa tidak, satu medali emas dari cabang karate kelas +68kg, terbang ke tangan tuan rumah. Mengapa demikian? Tak lain karena hengkangnya karateka Aceh asal Bener Meriah, Asmaul Husna ke Riau, setelah ia ditolak memperkuat kontingen Tanah Rencong di event empat tahunan ini. Husna dengan berat hati harus hijrah ke Riau, lantaran mengaku tak dipakai di Aceh.
“Terus terang sebagai anak Aceh, saya sebenarnya ingin membela kontingen Tanah Rencong, namun niat saya tidak kesampaian setelah ditolak memperkuat Aceh,” ujarnya kepada Serambi.
Tekad Husna untuk tampil di PON XVIII ini kesampaian. Ia juga mendapat sambutan hangantdari Riau, untuk bergabung dengan tim karate tuan rumah di ajang PON ini.
“Saya sebenarnya sedih hati tidak bisa memperkuat Aceh. Tapi kondisi mengharuskan saya hijrah. Hal itu semakin meninggikan semangat saya untuk bisa mempersembahkan yang terbaik. Alhamdulillah, target tersebut tercapai. Ini emas prestise bagi saya,” tutur Husna usai menerima pengalungan medali emas, di GOR Tribuana, Pekanbaru, kemarin.
Husna menjadi yang terbaik di kelas +68kg setelah mematahkan ambisi lawan-lawannya. Setelah mendapat bye di pertandingan pertama, karateka kaya prestasi itu menghempaskan jagoan Sulawesi Utara, Eva, dengan kemenangan telak 4-0.
Laju Husna semakin tak terbendung, setelah lawan kedua yang dihadapinya asal Bali, Kadek Suandewi, juga dengan skor meyakinkan, 4-1. Di laga pamungkas atau final, karateka yang memiliki tinggi 173 cm dan berat 75kg itu, berhasil menyudahi perlawanan karateka putri Sulawesi Selatan, Wiwik Pratiwi, dengan kemenangan fantastis, 6-3.
Terkait keberhasilan Asmaul Husna, Ketua KONI Aceh, H Zainuddin Hamid menyampaikan ucapan selamat. Let Bugeh--demikian dia biasa disapa--mengatakan, keberhasilan itu buah kerja keras Husna.
Dia menyatakan, meski tak memperkuat Aceh, KONI Aceh tidak menutup pintu untuk Husna. “Sesuai perjanjiannya, Husna akan kembali memperkuat Aceh setelah PON Riau ini,” ujar Let Bugeh.
Karateka Aceh tumbang
Kondisi kontradiktif dirasakan kontingen Aceh di arena karate. Setelah Ferdian Brazamusty dan Siti Fackrunisah, dua karateka Aceh yang turun bertanding kemarin, gagal meraih kemenangan setelah dikalahkan lawan-lawannya.
Di kelas +68kg putri, Lia Novita Dewi yang dijagokan Aceh mendapat emas sehingga tersingkirnya Asmaul Husna ke Riau gagal total. Lia
tak bisa berbuat banyak. Karateka putri Aceh ini langsung tumbang di pertandingan pertama. Sempat memimpin poin 2-0, Lia harus rela mengaku keunggulan karateka Sumatera Utara, Halimah, 2-4.
Nasib apes juga dialami karateka putra Aceh yang turun di kelas -75kg, Danil Fitri Ama, kalah hantai atau pemilihan, dalam skor poin 6-6 melawan karateka Sumatera Utara.
Praktis kekalahan itu, membuat cabang karate hanya tinggal bergantung pada Mona kelas -50kg putri dan Hendra Darmawan kelas -55kg. (sumber: serambinews.com)
banyak yang menduga seleksi atlet Aceh banyak mengalami kecurangan.