TDMRC: Tadi Subuh Gempa Darat, Pusat di Mane Pidie

TDMRC: Tadi Subuh Gempa Darat, Pusat di Mane Pidie

Peneliti Geo Hazard Tsunami & Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) -Unsyiah, Ibnu Rusdy mengatakan gempa yang terjadi subuh tadi berbeda dengan gempa yang terjadi sebelumnya.

“Kalau sebelumnya kita sering merasakan gempa di zona subduksi seperti gempa 26 Desember 2004, dan gempa di kerak samudra dengan mekanisme sesar geser seperti gempa 11 April 2012, gempa tadi subuh sumbernya bukan di laut melainkan di darat akibat pergerakan Sesar Sumatra,” kata Ibnu yang menyandang gelar magister of science, Selasa, 22 Januari 2013.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Aceh subuh tadi, 22 Januari 2013, dikejutkan dengan dua gempa dalam waktu berdekatan. Gempa pertama berkekuatan 6 Mw (moment magnitude), dan disusul gempa 4,7 Mw. Badan Survei Geolologi Amerika Serikat USGS (United State Geological Survey) mencatat gempa pertama berpusat di 4.961° LU dan 96.083° BT pukul 05:22:54 dengan kedalaman 16 kilometer. Sedangkan gempa kedua 5.009° LU dan 96.039° BT pukul 05:48:07 dengan kedalaman 14 kilometer. Kedua gempa ini terjadi dalam selang waktu 25 menit dan bersumber di kawasan Mane – Geumpang, Pidie, Provinsi Aceh.

Menurut Ibnu, gempa sesar Sumatera yang terjadi di segmen Aceh tadi subuh memiliki mekanisme gempa strike-slip atau sesar geser. Pihak USGS, kata Ibnu, telah berhasil memplotkan mekanisme fokus gempa berdasarkan perambatan gelombang Primer.

“Dari pemetaan titik gempa tersebut didapat bahwa gempa tadi subuh terjadi di sesar Sumatra dengan arah jurus (strike) sebesar 308o dari Utara dan kemiringan bidang (dip) 75o,” kata Ibnu yang juga Anggota Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Aceh.

Ibnu menambahkan, dalam beberapa pertemuan lembaganya telah menginformasikan bahwa di Sumatra ada 3 sumber utama gempabumi, diantaranya sumber gempa di zona subduksi, sumber gempa di kerak samudra (IFZ-NER) dan sumber gempa di Sesar Sumatra.

"Gempa di Sesar Sumatra akan memiliki efek merusak yang luar biasa karena sumber gempa hanya berjarak sekitar 20 km di bawah kaki kita. Jadi meskipun skala gempanya cuma 6 Mw, goncangan yang kita rasakan akan sangat kuat. Kejadian darat yang magnitude kecil namun berdampak besar pernah terjadi pada peristiwa Gempa Yogyakarta beberapa tahun lalu," ujarnya.[]

Share this