Perdana Menteri "Israel", Netahayu dilaporkan melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan HAMAS setelah perang selama Ramadhan 1435H lalu. Netahayu mendapatkan kecaman dari Parlemen "Israel" karena dianggap gagal menang melawan HAMAS. "Israel" menginginkan agar adanya pekucutan senjata HAMAS dalam perjanjian gencatan senjata, HAMAS menolak hal itu. Netahayu juga mengatakan bahwa HAMAS tidak bisa dibiarkan jika memiliki senjata, "mereka bisa terus membuat terowongan sampai ke Kota-kota di Israel". Kata Netahayu.
Sedangkan pihak HAMAS mengatakan, "Israel" akan rugi besar jika melanggar kesepakatan gencatan senjata. Hamas akan memantau sejauh mana pelanggaran yg dilakukan "Israel". "Gencatan senjata ini disponsori oleh Mesir dan Dunia Internasional, Israel akan rugi jika melanggar". Kata Dr. Sholah Bardawi, seorang Pimpinan HAMAS.