Simeulue Pindah ke SUMUT, Bagaimana?
Berikut pertimbangannya:
1. Secara teritorial, Kab. Simeulue lebih dekat ke Kota Medan, ibukota Sumatera Utara (SUMUT) daripada ke Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Jika naik pesawat, perjalanan Simeulue-Banda Aceh memakan waktu 2 jam, sedangkan Simeulue-Medan hanya memakan waktu 1 jam (silahkan koreksi jika saya salah).
2. Media Sumut seperti "Harian Waspada" lebih banyak memuat berita tentang Simeulue dan "lebih mengerti keadaan" Simeulue daripada media di Aceh. Ini penilaian saya, yang saya rasakan.
Contoh:
Berita politik Simeulue yang sedang hangat seperti konflik PDKS dimuat di Harian Waspada, sedangkan media Aceh pada waktu yang bersamaan "hanya" memuat berita kedatangan Wagub saja, yang menurut saya kurang substansial juga isinya. Tidak ada solusi dari berita yang saya baca tentang Simeulue di salah satu media Aceh terkait kedatangan Wagub Aceh ke Simeulue. Berita tentang konflik PDKS seharusnya lebih tepat menjadi "headline" berita saat ini karena lebih banyak dibicarakan oleh masyarakat Simeulue. Sekali lagi, ini penilaian saya.
3. Masyarakat Simeulue, seperti juga masyarakat Aceh pada umumnya lebih suka ke Sumut daripada ke Banda Aceh untuk berbagai keperluan.
Contoh: Mahasiswa Simeulue di Sumut bisa dikategorikan "banyak", walaupun ini tidak berdasarkan data valid, sebagai masyarakat dari Simeulue, saya merasakannya. Teman saya yang kuliah di Medan sama banyaknya dengan kuliah di Banda Aceh. Di lingkungan saya, Medan jadi pilihan pertama, Banda Aceh sebagai pilihan kedua untuk tempat kuliah.
4. Secara budaya seperti bahasa, orang Simeulue asli tidak mengerti "Bahasa Aceh Mayoritas", bahasa asli Simeulue adalah "Bahasa Devayan", "Bahasa Sigulai", dan "Bahasa Lekon". Saya hanya tau "Bahasa Devayan" dari tiga bahasa tersebut. Pemakai "Bahasa Aceh Mayoritas" menjadi kelompok masyarakat minoritas di Simeulue.
Jika teman-teman pemakai "Bahasa Aceh Mayoritas" seperti teman-teman dari Pidie, Meulaboh, dan Banda Aceh pergi ke Simeulue, maka Anda akan dikatakan "orang Aceh", padahal Simeulue juga Aceh kan? Iya, secara sistem Pemerintahan.
Note:
- Maksud "Anda dikatakan 'orang Aceh'" adalah ketika Anda menjadi warga baru di Sinabang (Ibukota Kab. Simeulue, misalnya). Jika tetangga Anda bertanya kepada tetangga lainnya "tetangga baru kita orang mana?" maka mereka menjawab "tetangga baru kita orang Aceh". Nah, gitu. Orang Simeulue seperti "tidak sadar" mereka juga orang Aceh. Hehehe...
- Maksud "Bahasa Aceh Mayoritas" adalah bahasa Aceh yang paling banyak dipakai "orang Aceh".
Sedangkan bahasa seperti "Bahasa Devayan" adalah "Bahasa Aceh Minoritas" yang dipakai oleh hanya sekelompok kecil "orang Aceh" saja, di Simeulue.
Nah, itu pertimbangan-pertimbangan usulan dari saya agar Simeulue pindah saja ke Sumut secara Sistem Pemerintahan. Monggo didiskusikan dengan kepala dingin, perbedaan itu berkah! :D :D :D
Penulis: @SafriantoSML on Twitter