Jihad Itu Hanya Sebatas Slogan?

Jihad Itu Hanya Sebatas Slogan?

oleh: Nandang Burhanudin

Di saat kader-kader Harakah Muqawamah Islamiyah dan kader-kader Perlawanan Palestina fokus dalam ribath (berjaga-jaga) di dekat perbatasan musuh Zionis Yahudi, mengamati setiap gerak Yahudi, menjaga perbatasan, siap mempersembahkan arwah, menanti detik-detik syahid yang telah lama mereka nantikan. Di saat komandan-komandan gugus tempur Hamas tak pernah berhenti mendidik anak-anak Palestina agar menjadi jiwa-jiwa pemberani, militan, dan konstan menghadapi setiap ancaman musuh. Ternyata oh ternyata, pimpinan-pimpinan HT di Palestina hanya sibuk meninabobokan kader-kadernya dalam "dengkur dan bunga-bunga tidur" seputar khilafah yang akan mengetuk pintu-pintu rumah mereka, pada hari yang entah kapan terjadi.

Praktik doktrin "dengkur dan bunga-bunga tidur" hasil rekaan HT atau dikenal dengan Jihad Al-Munasyadaat (Jihad Slogan) yang benar-benar diakui oleh Jubir HT di Palestina Mahir Al-Ja'bari dalam sebuah konferensi pers. Sang jubir menegaskan bahwa "Jihad yang tidak dibawah komande militer, bukan termasuk jihad." Menurut sang jubir, perlawanan yang telah berlangsung beberapa dekade tidak mencapai apapun, bahkan tidak membuat Palestina maju walau selangkah pun. Justru yang terjadi kebalikannya, perlawanan membuat Palsestina lebih chaos lagi. Oleh karena itu, sang jubir HT menegaskan, "Politik adalah haram, terutama bagi kita yang berada di bawah bayang-bayang kolonial. Sebagaimana pemerintahan Hamas di Gaza dan PLO di Tepi Barat adalah haram. Mengapa? Karena Hamas menggerakan thagut (maksudnya: relawan intifadhah). Sementara kami menggerakkan militer."
HT benar-benar "kesirep" mimpi, mereka lupa -atau bangga dengan kebodohan murokkab (akut)- seakan militer Arab adalah penguasa di seluruh elemen pemerintahan negara-negara Arab. Padahal tak ada satu pun tentara Israel, melainkan tunduk patuh pada perintah keputusan politik.

HT tak ada henti-hentinya meracuni otak generasi muda yang masih labil, emosional, dan masih mencari jati diri dengan penetrasi doktrin-doktrin sentimentil yang membuat generasi muda Islam tidak mampu bersikap tepat pada realita, terbuai mimpi tak pasti, dan menjadi penggangguran haraki. Akhirnya kondisi tidak ideal yang menimpa umat Islam, disikapi dengan kritikan, orasi, memasang spanduk, atau menyalah-nyalahkan keadaan. Bukan terjun langsung mencari solusi riil (baca: nyata).

Tuduhan HT tidak sampai di situ, HT selalu terdepan menebar kebencian terhadap Hamas. Bahkan HT mengatakan, "Hamas hanyalah antek Mubarak, sementara kami yang akan menggerakan militer Mesir." Sebuah kebodohan akut, HT tidak mampu membedakan antara rejim penguasa dan militernya, seakan berbeda. Memang begitulah HT, di saat bangsa Palestina lainnya sibuk mengangkat senjata, HT tidak melakukan apapun sejak berdirinya tahun 1953 hingga hari ini. Maka wajar, tak ada satu pun mujahid HT yang dipersembahkan untuk bumi Palestina.

Alhamdulillah, HT di Palestina tidak mendapat respon positif. Terbayang, bagaimana jika HT menjadi mayoritas. Maka tak akan ada sejengkal tanah Palestina, kecuali semuanya sudah dikangkangi Penjajah ZIonis. Karena, jika HT mayoritas, mereka akan mengajak umat untuk berpangku tangan sembari menunggu militer Arab menyerang Zionis. Padahal, militer Arab sama sekali belum memiliki kesiapan bertempur di Palestina. Kondisi inilah yang dipahami Hamas, mereka tidak tinggal diam. Melakukan perlawanan semampu yang dilakukan. Hasilnya, Hamas sudah mampu membuat mortir, peluncur roket, dan senjata rakitan. Andai saja bahan baku tidak diembargo, mungkin akan lebih banyak lagi senjata yang dibuat. Informasi terbaru, Hamas sudah mampu membuat pesawat tanpa awak. Bahkan di tataran politik, posisi tawar Hamas tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Mari bersatu, HT Stop memfitnah sesama harakah Islam, karena tidak akan menyelesaikan masalah.

Share this