PT Pertamina (Persero) mengusulkan harga Premium dan solar pada April mendatang, yakni Rp 8.200 dan Rp 7.450 per liter. Juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan pihaknya telah menyampaikan usul itu kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Ini usulan kami hingga sekarang," kata Wianda kepada Tempo, Kamis, 26 Maret 2015.
Dia mengatakan harga Rp 7.450 per liter untuk solar sudah termasuk subsidi Rp 1.000 dari pemerintah. Sedangkan untuk Premium sudah tidak ada subsidi.
Harga Premium Diprediksi Naik Jadi Rp 8.200
Wianda menjelaskan, hitungan kenaikan itu mengacu pada harga indeks pasar yang naik dan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat. Sayangnya, Wianda enggan menyebutkan besaran kenaikan harga indeks pasar minyak dan penguatan dolar yang menyebabkan kenaikan harga Premium dan solar.
Meski harga tersebut telah diajukan, dia mengatakan keputusan final ada di tangan pemerintah. Wianda mengatakan tidak selamanya harga yang diusulkan Pertamina disetujui pemerintah. Pemerintah akan membahas besaran harga kedua bahan bakar minyak tersebut sebelum mengeluarkan keputusan.
Harga Premium dan solar di pasar Indonesia, menurut Wianda, tergolong rendah dibanding negara lain. Dia mencontohkan, di Vietnam, harga Premium mencapai Rp 11.000 dan solar Rp 9.740 per liter.
Namun, banyak pihak menilai ini akan menekan rakyat kecil. negara telah gagal menghadirkan rasa nyaman kepada masyarakat, khususnya dalam sektor ekonomi. kalau pemerintah yang salah tidak mampu menguatkan ilai tukar rupiah mengapa harus rakyat yang jadi korban.