semua orang boleh mengatakan dirinya seorang Muslim, semua orang bisa mengatakan bahwa dia beragama Islam....,, tapi Islam harus dengan Iman dan inilah yang disebut Mukmin atau orang yang beriman, seorang yang beriman / mukmin sudah pasti muslim /Islam, tapi orang islam /muslim belum tentu beriman /mukmin , terlihat jelas bukan perbedaannya..... :)
tingkatan iman tidak cukup sampai disitu, dan seorang yang beriman juga harus berbuat kebaikan inilah yang dinamakan Muhsin / ikhsan, karena berbuat baik termasuk kesempurnaan Iman, lalu bagaimana dengan yang Islam tapi berbuat baik ??? karena tanpa didasari dengan keimanan maka perbuatan baiknya itu sia-sia belaka atau tidak ada nilainya dihadapan Allah Ta'ala, karena bisa saja dia berbuat baik karena ingin dipuji, ingin dikenal, karena org terpandang, dsb. Terlihat jelas bukan perbedaannya.... :)
terus udah muslim, udah beriman dan berbuat baik masih belum sempurna tanpa didasari dengan keikhlasan, inilah yang dinamakan Mukhlis / ikhlas, karena walau berbuat baik tanpa iman dan ikhlas tidak akan dinilai sama sekali oleh Allah Ta'ala. Bagaimana mungkin orang yang hanya Islam / Muslim mengerti bahwa berbuat baik harus dengan keihlasan tanpa didasari dengan keimanan. Terlihat jelas bukan perbedaannya.... :)
ISLAM > IMAN > IKHSAN > IKHLAS
MUSLIM > MUKMIN > MUKHSIN > MUKHLIS
beragama Islam lalu kemudian beriman lalu berbuat baik dengan didasari keikhlasan
sekarang pertanyaannya adalah.., apakah ada hubungannya tentang valentine ??
jawabnya tentu saja...,, karena apa ??
karena golongan yang beriman tidak akan merayakan acara semacam perayaan valentine untuk menghindari perkara syubhat (tidak jelas halal dan haramnya).
Dari Abu 'Abdillah An-Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma berkata,"Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya yang Halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, maka barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan barangsiapa terjerumus dalam wilayah samar-samar maka ia telah terjerumus kedalam wilayah yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang maka hampir-hampir dia terjerumus kedalamnya. Ingatlah setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Alloh apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati".
[Bukhari no. 52, Muslim no. 1599]
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani, jurtsum bin Nasyir radhiallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau telah bersabda : “ Sesungguhnya Allah ta’ala telah mewajibkan beberapa perkara, maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menetapkan beberapa batas, maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Dia telah mendiamkan beberapa perkara sebagai rahmat bagimu bukan karena lupa, maka janganlah kamu membicarakannya". (HR. Daraquthni, Hadits hasan)
[Daruquthni dalam Sunannya no. 4/184]
dan orang yang beriman senantiasa memperbaiki keIslamannya dgn meninggalkan sesuatu hal yg tidak bermanfaat bagi dirinya dan berusaha meninggalkan segala yang bersifat meragukan karena takut akan tanggung jawabnya diakhirat kelak apabila apa yang dikerjakannya (merayakan valentine) ternyata mendapat murka dari Allah Subhanahu Wata'ala
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : "Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya" ".
[Tirmidzi no. 2318, Ibnu Majah no. 3976]
Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu 'anhuma telah berkata : "Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa Sallam: "Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu ". (HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)
[Tirmidzi no. 2520, dan An-Nasa-i no. 5711]
Dari Athiyah bin 'Urwas As-Sa'dy Rhodiyallohu 'Anhu., ia berkata : Rasulullah Shollalahu 'Alaihi Wasalam bersabda : "Seseorang tidak bisa mencapai tingkatan Muttaqin (orang-orang yang bertakwa), sebelum ia meninggalkan semua yang tidak berdosa karena khawatir terjerumus pada sesuatu yang berdosa."
(HR. Tirmidzi)
Dari An Nawas bin Sam'an radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Kebajikan itu keluhuran akhlaq sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya".
(HR. Muslim)
Dan dari Wabishah bin Ma'bad radhiyallahu anhu, ia berkata : "Aku telah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, lalu beliau bersabda : 'Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan ?' Aku menjawab : 'Benar'. Beliau bersabda : 'Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya". (HR. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi, Hadits hasan)
[Imam Ahmad bin Hanbal no. 4/227, Ad-Darimi no. 2/246]
dan orang beriman pun takut untuk mengatakan bahwa boleh merayakan valentine, dan bertindak seolah2 agama Islam memperbolehkannya karena sama saja dengan berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya....
Hadis riwayat Ali Rhodiyallohu 'Anhu., ia berkata: Rasulullah Shollalahu Alaihi Wasalam bersabda: Janganlah engkau berdusta mengatasnamakan aku, karena sesungguhnya orang yang berdusta atas namaku, maka ia akan masuk neraka. (Shahih Muslim No.2)
Firman Allah Ta'ala :
"Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."
(QS : An-Nahl : 106)
Firman Allah Ta'ala :
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (QS : An-Nahl : 116)
Firman Allah Ta'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan kamu itu."
(QS : Al Hujuraat : 6)
dan orang yang beriman tidak akan melaksanakan perayaan valentine berarti, karena apabila ikut merayakannya maka secara tidak langsung mendukung adanya perayaan tersebut, dan apabila ternyata diakhirat kelak apa yang dilakukannya ternyata dimurkai Allah Ta'ala maka dia juga akan menanggung dosa-dosa para pelaku perayaan valentine.
"Dari Abu Hurairah Rhodiyallohu 'Anhu., ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah Shollalahu 'Alaihi Wasalam bersabda: "Siapa saja yang mengajak kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun."
(HR. Muslim)
orang beriman tidak akan ambil pusing masalah perayaan valentine, karena apabila mereka ditanya pendapatnya tentang perayaan valentine maka dia akan menjawab "maaf...saya berlepas diri karena agama saya tidak pernah mengajarkannya dan memerintahkannya!"
Firman Allah Ta'ala :
"Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya)."
(QS : An Nisaa' : 59)
"Dan (perintah Kami) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah mengikuti jalan-jalan(yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya."
(QS : Al-An'am : 153)
"Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan."
(QS : Yunus : 32)
dan orang-orang beriman hanya berpegang teguh terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Shollalahu 'Alaihi Wasalam dan berusaha menjaga ajaran dan sunnah-sunnah beliau.
Firman Allah Ta'ala :
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah."
(QS : Al-Hasyr :7)
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."
(QS : An-Najm :3-4)
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat."
(QS : Al-ahzab : 21)
"Siapa saja yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia menta'ati Allah."
(QS : An-Nisaa' :80)
Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr radhiallahu 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : "Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)"
[Bukhari no. 7288, Muslim no. 1337]
lantas bagaimana dengan kita ???
Pantaskah kita sebagai bagian dari golongan orang yang beriman apabila masih merayakan valentine ???
semoga tulisan saya ini bermanfaat buat semuanya dan bisa dijadikan bahan perenungan serta menambah keimanan kita. Amin :)
Wallahu 'Alam
JAKARTA, 13 FEBRUARI 2010
tingkatan iman tidak cukup sampai disitu, dan seorang yang beriman juga harus berbuat kebaikan inilah yang dinamakan Muhsin / ikhsan, karena berbuat baik termasuk kesempurnaan Iman, lalu bagaimana dengan yang Islam tapi berbuat baik ??? karena tanpa didasari dengan keimanan maka perbuatan baiknya itu sia-sia belaka atau tidak ada nilainya dihadapan Allah Ta'ala, karena bisa saja dia berbuat baik karena ingin dipuji, ingin dikenal, karena org terpandang, dsb. Terlihat jelas bukan perbedaannya.... :)
terus udah muslim, udah beriman dan berbuat baik masih belum sempurna tanpa didasari dengan keikhlasan, inilah yang dinamakan Mukhlis / ikhlas, karena walau berbuat baik tanpa iman dan ikhlas tidak akan dinilai sama sekali oleh Allah Ta'ala. Bagaimana mungkin orang yang hanya Islam / Muslim mengerti bahwa berbuat baik harus dengan keihlasan tanpa didasari dengan keimanan. Terlihat jelas bukan perbedaannya.... :)
ISLAM > IMAN > IKHSAN > IKHLAS
MUSLIM > MUKMIN > MUKHSIN > MUKHLIS
beragama Islam lalu kemudian beriman lalu berbuat baik dengan didasari keikhlasan
sekarang pertanyaannya adalah.., apakah ada hubungannya tentang valentine ??
jawabnya tentu saja...,, karena apa ??
karena golongan yang beriman tidak akan merayakan acara semacam perayaan valentine untuk menghindari perkara syubhat (tidak jelas halal dan haramnya).
Dari Abu 'Abdillah An-Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma berkata,"Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya yang Halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, maka barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan barangsiapa terjerumus dalam wilayah samar-samar maka ia telah terjerumus kedalam wilayah yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang maka hampir-hampir dia terjerumus kedalamnya. Ingatlah setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Alloh apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati".
[Bukhari no. 52, Muslim no. 1599]
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani, jurtsum bin Nasyir radhiallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau telah bersabda : “ Sesungguhnya Allah ta’ala telah mewajibkan beberapa perkara, maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menetapkan beberapa batas, maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Dia telah mendiamkan beberapa perkara sebagai rahmat bagimu bukan karena lupa, maka janganlah kamu membicarakannya". (HR. Daraquthni, Hadits hasan)
[Daruquthni dalam Sunannya no. 4/184]
dan orang yang beriman senantiasa memperbaiki keIslamannya dgn meninggalkan sesuatu hal yg tidak bermanfaat bagi dirinya dan berusaha meninggalkan segala yang bersifat meragukan karena takut akan tanggung jawabnya diakhirat kelak apabila apa yang dikerjakannya (merayakan valentine) ternyata mendapat murka dari Allah Subhanahu Wata'ala
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : "Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya" ".
[Tirmidzi no. 2318, Ibnu Majah no. 3976]
Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu 'anhuma telah berkata : "Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa Sallam: "Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu ". (HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)
[Tirmidzi no. 2520, dan An-Nasa-i no. 5711]
Dari Athiyah bin 'Urwas As-Sa'dy Rhodiyallohu 'Anhu., ia berkata : Rasulullah Shollalahu 'Alaihi Wasalam bersabda : "Seseorang tidak bisa mencapai tingkatan Muttaqin (orang-orang yang bertakwa), sebelum ia meninggalkan semua yang tidak berdosa karena khawatir terjerumus pada sesuatu yang berdosa."
(HR. Tirmidzi)
Dari An Nawas bin Sam'an radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Kebajikan itu keluhuran akhlaq sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya".
(HR. Muslim)
Dan dari Wabishah bin Ma'bad radhiyallahu anhu, ia berkata : "Aku telah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, lalu beliau bersabda : 'Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan ?' Aku menjawab : 'Benar'. Beliau bersabda : 'Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya". (HR. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi, Hadits hasan)
[Imam Ahmad bin Hanbal no. 4/227, Ad-Darimi no. 2/246]
dan orang beriman pun takut untuk mengatakan bahwa boleh merayakan valentine, dan bertindak seolah2 agama Islam memperbolehkannya karena sama saja dengan berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya....
Hadis riwayat Ali Rhodiyallohu 'Anhu., ia berkata: Rasulullah Shollalahu Alaihi Wasalam bersabda: Janganlah engkau berdusta mengatasnamakan aku, karena sesungguhnya orang yang berdusta atas namaku, maka ia akan masuk neraka. (Shahih Muslim No.2)
Firman Allah Ta'ala :
"Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."
(QS : An-Nahl : 106)
Firman Allah Ta'ala :
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (QS : An-Nahl : 116)
Firman Allah Ta'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan kamu itu."
(QS : Al Hujuraat : 6)
dan orang yang beriman tidak akan melaksanakan perayaan valentine berarti, karena apabila ikut merayakannya maka secara tidak langsung mendukung adanya perayaan tersebut, dan apabila ternyata diakhirat kelak apa yang dilakukannya ternyata dimurkai Allah Ta'ala maka dia juga akan menanggung dosa-dosa para pelaku perayaan valentine.
"Dari Abu Hurairah Rhodiyallohu 'Anhu., ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah Shollalahu 'Alaihi Wasalam bersabda: "Siapa saja yang mengajak kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun."
(HR. Muslim)
orang beriman tidak akan ambil pusing masalah perayaan valentine, karena apabila mereka ditanya pendapatnya tentang perayaan valentine maka dia akan menjawab "maaf...saya berlepas diri karena agama saya tidak pernah mengajarkannya dan memerintahkannya!"
Firman Allah Ta'ala :
"Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya)."
(QS : An Nisaa' : 59)
"Dan (perintah Kami) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah mengikuti jalan-jalan(yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya."
(QS : Al-An'am : 153)
"Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan."
(QS : Yunus : 32)
dan orang-orang beriman hanya berpegang teguh terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Shollalahu 'Alaihi Wasalam dan berusaha menjaga ajaran dan sunnah-sunnah beliau.
Firman Allah Ta'ala :
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah."
(QS : Al-Hasyr :7)
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."
(QS : An-Najm :3-4)
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat."
(QS : Al-ahzab : 21)
"Siapa saja yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia menta'ati Allah."
(QS : An-Nisaa' :80)
Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr radhiallahu 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : "Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)"
[Bukhari no. 7288, Muslim no. 1337]
lantas bagaimana dengan kita ???
Pantaskah kita sebagai bagian dari golongan orang yang beriman apabila masih merayakan valentine ???
semoga tulisan saya ini bermanfaat buat semuanya dan bisa dijadikan bahan perenungan serta menambah keimanan kita. Amin :)
Wallahu 'Alam
JAKARTA, 13 FEBRUARI 2010