Pemain Berbakat Asal Aceh di Qatar

Pemain Berbakat Asal Aceh di Qatar
Cetak 15 Gol, Farri Masuk Kandidat Program Aspire
Pemain sepak bola berbakat asal Indonesia telah lahir di Qatar. Dia adalah Syaffarizal Mursalin. Dia nyaris tak tersentuh pengamatan PSSI, meski berhasil menoreh prestasi di negeri kaya tersebut. Berikut catatan Kholili Indro yang baru pulang dari Qatar.
Farri, demikian sapaan akrab Syaffarizal Mursalin. Pemain yang biasa berposisi sebagai striker ini termasuk pemain muda yang cukup bersinar dalam kompetisi sepak bola junior Qatar.

Pemain berpostur 172 cm dan berat badan 65 kg ini menjadi pemain inti klub Al Khor junior. Dalam kompetisi junior (U-14) Qatar, dia telah mencetak 15 gol. Peluang menambah gol masih terbuka, karena masih ada empat pertandingan sisa.
Karena dinilai berbakat, Farri termasuk pemain asing Qatar yang masuk kandidat pemusatan latihan Aspire. Ini merupakan program jangka panjang Qatar untuk membina pemain berbakat yang punya prospek bisa dinaturalisasi menjadi pemain nasional Qatar.
Bila lolos masuk program Aspire, Farri akan mengikuti program Aspire, namun tetap membela klubnya jika kompetisi Liga bergulir.
Dalam kompetisi yang akan ber** Februari 2007 nanti, Farri masih masuk golongan anak-anak antara usia 12 hingga 14 tahun (bahasa Arabnya, Ashball). Pada Liga tahun depan Pemain asal Lhokseumawe ini bergabung dengan kelompok remaja antara usia 15-18 tahun (Nashein).
Meski masih anak-anak, Farri sudah mendapatkan bayaran dari klubnya. Sayang, baik Farri maupun ayahnya, Agri Sumarah, merahasiakan nilai bayaran itu. “Uang yang diberikan oleh klub cukup untuk jajan dan sebagian ditabung,” kata Agri.
Pengagum Thierry Henry ini masuk Qatar ketika masih berusia 4 tahun. Dia mengikuti ayahnya yang bekerja di Qatar Gas. Pada usia tujuh tahun, Farri mulai berlatih di Qatar dengan ditangani pelatih asal Inggris Mr Green. Pada tahun 2004 dia mengikuti seleksi, dan oleh tim pemandu bakat klub Al Khor, dia diajukan ke Qatar Football Association.
“Farri akhirnya diterima sebagai salah satu pemain asing yang bisa memperkuat Al Khor di Liga Qatar,” kata Agri.
Untuk diterima sebagai pemain Al Khor, lanjut Agri, Farri harus mengikuti pertandingan persahabatan selama setahun. Selama bertanding itu dia diawasi langsung tim pemandu bakat Qatar Football Association.
Farri mulai bertanding di Liga pada 2005 (usia 13 tahun). Saat itu dia langsung membawa Al Khor ke peringkat keempat dari 20 tim. (Untuk diketahui,m sebelumnya Al Khor tidak pernah bisa lolos ke babak 8 besar Liga U-12).
Selama berlatih di Qatar, Farri telah merasakan sentuhan tiga pelatih asing, yakni Mr. Green (Inggris) usia 7 s/d 12 tahun, Kapten Talla ( Mesir) usia 12 s/d 13 tahun, dan Elimer ( Hungaria ) usia 14 tahun.
Pemain yang juga senang bermain musik ini mengaku senang bermain bola di Qatar karena diperlakukan secara baik-baik oleh pemain lokal. “Saya ingin menjadi pemain profesional dan bermain di klub-klub besar Eropa,” cetus Farri.
Namun, tidak menutup kemungkinan Farri akan berkiprah di Indonesia. Membela Timnas PSSI?”Saya mau, tapi tergantung performa tim Indonesia sendiri,” ujarnya.

source : http://interistiaceh.blogspot.com/


bagi para pengunjung yang berbaik hati kepada kelangsungan blog ini,,,ingat, membantu blog ini tidak merugikan anda,,, harap klik salah satu iklan dibawah

Share this