Shutterstock Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Memberikan pendidikan terbaik bagi anak merupakan keinginan seluruh orangtua. Pilihannya, bisa jadi di dalam negeri, atau pun di luar negeri. Tergantung pada kemampuan ekonomi dan kemampuan si anak sendiri. Saat ini, anak-anak juga sudah mulai kritis dan bisa menentukan pilihannya sendiri. Bagaimana jika ia ingin melanjutkan studi di luar negeri?
Biasanya, anak akan mendapatkan gambaran sekolah setelah mereka mengetahui minat dan bakatnya. Setelah anak sudah memiliki persiapan yang matang dalam segi akademis dan mental, orangtua yang akan berperan untuk mewujudkannya. Tak mudah untuk menyekolahkan anak keluar negeri. Banyak yang harus disiapkan. Mulai dari biaya pendidikan, tempat tinggal, uang saku, dan lain sebagainya.
“Karena banyak orang tua yang memulangkan anaknya dari luar negeri karena uang yang dimilikinya tidak cukup,” jelas Senior VP, Head Of Marketing And Customer Proposition HSBC, Ivy Widjaja, di Jakarta, Sabtu (30/7/2011).
Oleh karena itu, menurutnya, orangtua wajib membuat perhitungan yang matang tentang uang yang akan dikeluarkan selama anaknya sekolah diluar negeri.
“Misalnya saja, anak akan sekolah di Harvard University, ia harus mengeluarkan uang sekitar 2,4 milyar. Ini termasuk tuition fee, tempat tinggal, uang asrama, dan lain sebagainya melihat nilai tukar rupiah terhadap USD,” papar Ivy. Ia mengungkapkan, ada sejumlah program perencanaan pendidikan yang bisa dipilih orangtua. Perencanaan ini meliputi fasilitas perencanaan pendidikan terpadu untuk menunjang persiapan pendidikan diluar negeri. Fasilitas yang diberikan berupa perencanaan dari sisi finansial maupun akademis.
"Mempersiapkan pendidikan pada dasarnya dilakukan sejak anak masih kecil, sehingga dana pendidikan akan tersedia lebih optimal. Dengan adanya education planning, akan membantu mempersiapkan strategi investasi terbaik agar potensi anak dapat ditunjang oleh kemampuan finansial orang tua," kata Ivy. Dengan mengikuti berbagai program, seperti Education Planning, ia mengungkapkan, orangtua akan lebih terarah dalam mempersiapkan sejak dini studi bagi anaknya di luar negeri.
"Membantu mengetahui bakat anak, menentukan tujuan pendidikan dan mempersiapkan dana pendidikan secara optimal sejak dini. Setelah itu, kita akan ikut membantu persiapan keberangkatan keluar negeri, hingga anak berada di luar negeri,” kata dia.