Oleh : Ketua Harian Laskar Aneuk Nanggroe
EVALUASI..
Duet Anwar & Arman kembali di inginkan publik Kuta Asan |
Ini
kata yang lazim sering diperdengarkan ke khalayak ramai, ketika
sekelompok atau massa melihat ada yang kurang bahkan tidak baik terjadi
kepada sesuatu yang mereka sukai bahkan yang mereka miliki terjadi
ketidak beresan dalam hal pengeloloaan sesuatu hal.
Seisi
stadion kuta asan, public menginstruksikan harus ada Evaluasi di Tubuh
PSAP SIGLI, Ada yang menginginkan Evaluasi Pelatih, Pemain, manajement
bahkan sangat nyaring terdengar Evaluasi PENGURUS PSAP..!!
Apa yang terjadi? Inilah yang menimbulkan pertanyaan dalam hati, kenapa PSAP harus berbenah?
Bagaimana
tidak, enam pertandingan yang sudah dilakoni oleh Team Asal Kabupaten
Pidie dikancah Liga elit sepakbola di tanah air atau yang bisa disebut
ISL (Indonesia Super League) belum sekalipun team yang dibesut oleh
Coach Arman menuai kemenangan bagi Kesebelasan PSAP SIGLI, dengan 4
kekalahan dan 2 hasil draw yang dihasilkan PSAP membuat team yang dulu
dibesut oleh ANWAR terjerembab kedasar klasement ISL musim ini. Timbul
pertanyaan dalam hati, kenapa bisa?
Ayoo
kita pelajari dengan seksama dimana sebenarnya akar permasalahan yang
terjadi ditubuh PSAP sehingga membuat team yang dimanajeri Nazaruddin
ini sangat jauh dari harapan public sepakbola Pidie.
PEMAIN
Berbicara
masalah pemain, kami rasa tidak ada yang terlalu jauh kualitas pemain
yang ada musim ini dengan musim lalu, karena pilar-pilar PSAP masih
diperkuat 85% pemain lama. Mulai dari Penjaga Gawang Raji Quba atau
Fahkrul Razi, dilini pertahanan PSAP masih diperkuat oleh M.Ali,
Bustami, Arifin Gununie Plus Rekrutan Anyar yang tampil lumayan
memuaskan, Stoper asal Negeri Ginseng Korea Selatan, Lee. Untuk dua
Sayap kiri dan Kanan masih dihuni oleh Lajang asal Makasar SUkman Suib
dan Ikhwani Hasanuddin plus dilapisi si anak Hilang Hendra Saputra.
Untuk posisi poros Gelandang masih juga ditempati Feri Komul, Riza Fandi
dan dibantu oleh rekrutan asing Mfudo Cecil.
Untuk
lini depan PSAP memang masih merasa kehilangan sosok Goal Getter pada
diri Osas Saha, namun yang perlu diketahui bersama adalah, PSAP tidak
pernah mentransfer pemain Bintang untuk memperkuat PSAP, yang terjadi
selama ini adalah PSAP tempat lahirnya Bintang Sepakbola ditanah air
walaupun saat datang ke Team PSAP Pemain tersebut berstatus “terbuang”
dari team lain. Manajement PSAP memang berhasil merekrut Dua Striker
Asing untuk menjadi juru Gedor gawang lawan pada diri You Wok Jin, dan
Sekou Camara. Namun hasilnya??? “hanya” You yang tampil lumayan walaupun
belum memuaskan. Sedangkan Sekou Camara? Saya heran kenapa PSAP berani
mengontrak pemain yang dari
Segi Fisiknya tidak memadai untuk menjadi Goal Getter PSAP, padahal
pengurus sudah tau, malam sebelum PSAP menghadapi Persisam samarinda di
Banda Aceh, Sekou terlihat sering sakit dan tidak fit. kenapa pengurus
dengan berani untuk mengontrak Sekou!
Padahal
jejak rekam mantan punggawa di Liga Hongkong ini tidak lebih bagus dari
talenta-talenta asal Pidie. Sebenarnya jika pengurus lebih jeli dan
fasih serta tau detil kontrak pemain, Pengurus bisa mewarning dalam draf
kontrak pemain sebelum dikontrak. Semisal Pemain Asing yang tidak bisa
menunjukkan peningkatan permainan/kepuasan pada
pelatih/manajement team, atau pemain tidak bisa tampil konsisten dalam
beberapa pertandingan, Manajement bisa mengeavaluasi Draft Kontrak
dengan si Agen Pemain tersebut, dengan berbagai macam opsi seperti
penurunan harga kontrak, pemotongan Gaji, atau yang paling kejam Dipecat
tanpa mendapatkan sepeserpun dari PSAP. Tapi jika hal diatas tadi tidak
terjadi kesepakatan antara Agen si Pemain dengan Manajement Team, dalam
hal ini Team lah yang akan dirugikan karena telah mengontrak pemain
dengan harga mahal dan hasil nihil..!! jika pengurus tidak mau
disalahkan dalam hal mengontrak pemain, Pengurus juga harus terbukan
dengan Publik pecinta setia PSAP, seperti kasus Stembiso.. kenapa sampai
pertandingan ke enam kemarin pemain asing tersebut belum bisa merumput?
Ada apa ini.. Publik harus tau permasalahannya jika memang Pengurus
PSAP tidak ingin disalahkan. Apakah Stembiso Cidera? Atau KITAS, ITC
belum rampung?
Jika
ITC/KITAS belum turun, ini merupakan tanggung Jawab Agen Si Pemain. Kok
bisa agen tidak bisa merampungkan ITC/KITAS sipemain sebelum kompetisi
dimulai? Pengurus jangan hanya diam seribu bahasa, berikan Pressure
kepada si Agen, jika limit waktu yang diberikan tidak juga ditepati,
Pengurus harus tegas terhadap si Agen, ingat…. Mereka “bekerja” untuk
PSAP SIGLI dan Bukan PSAP SIGLI “bekerja” untuk si pemain.. karena
siapapun pemain tersbut Kepentingan Team lebih besar dari pada si
Pemain.
Kalau
dari segi kualiatas Pemain tidak banyak berubah, kenapa PSAP menjadi
bulan-bulanan team lawan? Ada apa ini? Siapa yang belum mampu?? Anda
yang baca tau jawabannya..
PELATIH
Arman
dikenal karena sepak terjangnya bersama Champion Sigli yang malang
melintang di turnamen TARKAM di Aceh. Apakah layak dengan ilmu yang
pas-pasan tanpa partner Sehati dalam melatih team yang berkompetisi di
liga Indonesia bisa membawa PSAP Sigli untuk berbicara banyak?
Keberhasilan Arman selama ini dalam melatih banyak terbantu dengan
kehadiran Anwar dalam meracik sesuatu team. Tentu kita masih ingat,
bagaimana ingar binger sepakbola Pidie 2007 meledak. Ketika itu duet
“AA” anwar dan arman berhasil membawa team asal kerupuk muling menjuarai
Divisi Satu Liga Indonesia 2007 dan lolos ke Divisi Utama. Saat itu
sepakbola Pidie kembali bergairah.. namun selang setahun kemudian, Pasca
ditinggal Duet “AA” tersebut, PSAP SIGLI kembali hancur dalam keikut
sertaan mereka dikancah sepakbola nasional. Walaupun PSAP SIGLI berhasil
merekrut pelatih berlabel nasional seperti, Kustiono, Hadi hingga
Bambang Nurdiansyah. PSAP SIGLI kembali menjadi bulan-bulanan team lawan
baik saat main di Kuta Asan maupun saat Tandang. Disaat PSAP
bernostalgia dengan pelatih kenamaan di Indonesia, Anwar dan Arman
“bercerai” dengan mengambil jalan masing-masing. Arman saat itu membesut
PSAB (ACEH BESAR) Anwar kembali membesut Persiraja dan PSSB Bireuen.
Dengan hasil??
Public
sepakbola di Aceh pasti tau apa yang terjadi dengan kedua duet
tersebut. Arman Gagal membawa ekspetasi public Aceh Besar, sedangkan
Anwar Berhasil Menggairahkan Publik Bireuen dan Koetaraja Persiraja.
Kompetisi Musim 2010/2011 Arman kembali ke jajaran Kepelatihan PSAP,
kali ini yang menjadi duetnya adalah mantan Striker TimNAs Indonesia
80-an Coach Bambang Nurdiansyah. Bambang yang disapa BangNur hanya
bertahan beberapa pertandingan di PSAP. Dan saat itu M.Yasin atau yang
lebih dikenal dengan nama KOLONEL merekrut kembali ANWAR di duetkan
dengan ARMAN untuk menukangi PSAP di Kompetisi Divisi Utama 2010/2011.
Dan hasilnya?
Sepakbola
Pidie kembali bergairah dengan kelolosan PSAP ke 8 besar di Tenggarong
sebelum dihentikan sikap non fair play dari Pihak Mitra Kukar dan PANPEL
serta “ bantuan” ANTV yang dalam hitungan jam membatalkan siaran LIVE
antara PSAP Vs MITRA KUKAR. Yang membuat Publik sepakbola di Aceh
umumnya dan Pidie khususnya mengecam sikap PANPEL yang telah mengerjai
PSAP untuk kelolosan ke 4 besar di SOLO. Kembali kepermasalah Pelatih,
yang menjadi pertanyaan dalam hati saya, kok bisa pelatih yang tidak
memiliki license A Nasional bisa menukangi team dari ISL? ANWAR selama
ini duduk manis sebagai DIREKTUR TEHNIK PSAP tanpa bisa mengunjungi
pemain langsung untuk memberi arahan.
Kami
hanya ingin yang terbaik untuk PSAP, buanglah egoism kalian, mari
merangkul tangan, bukakan hati untuk tekat mengembalikan PSAP ke titah
klub yang disegani, walaupun hanya di Kuta Asan. Rekrut Kembali ANWAR,
duetkan kembali mereka untuk hasil yang lebih baik. Tidak mudah dan
murah merekrut pelatih berkualitas dan belum tentu in dengan kondisi
PSAP. Rekrutlah yang sudah membuktikan kapasitas dengan kualitas mumpuni
dan kuantitas yang cocok dengan kantong PSAP.
REKRUT KEMBALI ANWAR…… Bersatulah…… Bersatulah……. Bersatulah… demi satu eksistensi Sepakbola Pidie melalui PSAP SIGLI..
WE RETURN, BECAUSE WE COULD..!!!
***Faisal Abdullah Al Makki