Mantan GAM Berhasil Bangun Kebun Kelapa Sawit

Mantan GAM Berhasil Bangun Kebun Kelapa Sawit
Lhokseumawe, 26/1 (ANTARA) -  Abubakar Sulaiman (43) bersama puluhan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berhasil membangun kebun kelapa sawit seluas 1.325 hektare dari target direncanakan sekitar 6.000 hektare selama empat tahun sejak 2008.

"Ini merupakan areal kebun sawit yang kami memulai penanamannya sejak 2008 atas bantuan dana pribadi gubernur Aceh Irwandi Yusuf," katanya di Desa Peurupoek, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Rabu sore.

Disebutkan,  areal kebun sawit yang sebagian mulai berbuah perdana itu 35 persen kepemilikannya adalah mantan kombatan GAM, 15 persen fakir miskin, 15 persen kaum dhuafa, 15 persen korban konflik dan lima persen penduduk sekitar areal perkebunan.  

"Kami mendirikan sebuah koperasi sebagai wadah berhimpunnya mantan kombatan GAM. Koperasi ini  'Batee Mengasah' yang mengandung arti batu saja akan tajam jika sering diasah," katanya menjelaskan.

Abubakar Sulaiman yang akrab dipanggil Teungku Abee itu menjelaskan, tahap awal mendapat bantuan dari gubernur senilai Rp2,5 miliar yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

"Dari dana terbatas itu maka kami membuat jalan, jembatan, pembersihan lahan sampai dengan penanaman bibit," kata dia menjelaskan.

Dalam pembukaan areal kebun kelapa sawit selain mempekerjakan masyarakat dan mantan kombatan GAM, juga mendatangkan pekerja luar Aceh yakni teman-teman dari Sumatera Utara, kata Teungku Abee.

"Kondisi keamanan di Aceh dengan adanya kasus penembakan terhadap pekerja luar Aceh, maka saya tidak mau mengambil risiko karenanya sebagian besar saya pulangkan ke daerah asal untuk sementara waktu," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya telah membantu pembukaan lahan kelapa sawit di empat daerah yang sebagian besar dikelola mantan kombatan GAM.

Namun, katanya, dari empat daerah itu paling berhasil di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Meski di lokasi lainnya kurang berhasil namun optimistis dimasa mendatang akan memberikan manfaat besar bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dijelaskan, program pemberian kebun sawit kepada mantan GAM itu telah digagasnya sejak penandatanganan MoU di Helsinki, 15 Agustus 2005 untuk mengakhiri konflik bersenjata di Aceh.

"Perlu saya jelaskan, saya memasukkan program bantuan kebun kelapa sawit kepada mantan GAM yang merupakan tanggungjawab Pemerintah Pusat, tapi program itu dicoret petinggi GAM. Kemudian, diusulkan diganti dengan program bantuan sebesar Rp25 juta/mantan GAM," katanya.

Menurut gubernur, jika program bantuan kebun kelapa sawit kepada mantan kombatan GAM berhasil maka optimistis strategis untuk program pemberdayaan eks kombatan tersebut.

"Jika masing-masing menerima dua hektare kebun kelapa sawit, maka optimistis akan merata dan seluruh mantan kombatan GAM mampu memberdayakan ekonominya sendiri," kata Irwandi Yusuf.

Share this