New Delhi- India terancam kehilangan salah satu dari
keajaiban dunia yang mereka miliki. Bangunan megah Taj Mahal yang
terletak di dekat Agra, India menurut beberapa peneliti sejarah akan
hancur dalam lima tahun kedepan jika pondasi kayu bangunan berusia 358
tahun itu tidak segera mendapatkan perbaikan. Kayu-kayu pondasi itu saat
ini dikabarkan lapuk karena termakan waktu.
Tanda-tanda kerusakan terlihat dari retakan yang berada di bagian
makam dan juga empat menara yang di sekeliling bangunan yang sudah
terlihat miring. Selain semakin kotornya sungai Yamuna karena polusi
industri serta penebangan liar yang semakin meningkat turut menambah
parah keadaan Taj Mahal.
“ Taj Mahal berdiri di pinggir sungai Yamuna yang sekarang mengering.
Hal ini tidak pernah diperkirakan oleh mereka yang membangun Taj
Mahal. Sungai itu merupakan dasar dari desain arsitektur Taj Mahal. Jika
sungai itu mati, Taj Mahal tidak akan bertahan,. “ kata Professor Ram
Nath, salah satu ahli sejarah ternama India seperti yang dilansir Daily
Mail, Kamis, (06/10/2011).
Untuk menyelamatkan Taj Mahal, beberapa waktu lalu sebuah kelompok
yang terdiri dari ahli sejarah, ahli lingkungan, dan politikus terus
mendesak untuk dilakukan perbaikan terhadap Taj Mahal. “Jika krisis
tidak segera ditangani, Taj Mahal akan hancur dalam waktu dekat. Taj
Mahal telah kehilangan sinarnya. Hal ini akan terjadi sejak pondasi
kayu yang berada di bawah sumur membusuk karena kekurangan air. “tambah
Ramshankar Katheria, anggota dewan dari Agra.
Taj Mahal dibangun oleh Sultan Shan Jahan sebagai tanda cintanya
kepada sang istri Mumtaz Mahal, sekaligus sebagai makam sang istri, yang
meninggal karena melahirkan anaknya yang ke 14. Taj Mahal diterima
sebagai warisan dunia pada tahun 1983 dan berhasil menarik empat juta
wisatawan setiap tahunnya. Putri Diana pernah berkunjung ke tempat ini
setelah bercerai dari Pangeran Charles dan berfoto di depan bangunan
bersejarah ini.