Benda diduga meteor berwarna hitam yang jatuh menimpa rumah warga dan menghancurkan satu unit sepeda motor di Kawasan Oleg Desa Sentul, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten diperkirakan beratnya mencapai lebih dari 100 kilogram.
"Bendanya warna hitam dan beratnya lebih dari 100 kilogram," kata Riswan, saksi mata kejadian ditemui di lokasi, Kamis (21/6).
Ia mengatakan, benda tersebut awalnya akan diangkat oleh warga setelah mengambil sepeda motor yang ikut terkubur sedalam satu meter. Namun, karena benda itu tertanam sangat dalam, maka warga tidak jadi mengangkatnya. Benda tersebut pun berbentuk huruf Y. Sehingga membutuhkan alat berat untuk menggalinya. Selain itu, kepolisian pun meminta agar warga tidak menggalinya. Karena sejumlah peneliti LAPAN akan melakukan pemeriksaan.
"Tadi kami hanya ingin angkat motor yang masuk ke dalam tanah. Tapi, karena benda itu sudah terlihat, maka akan diangkat namun di cegah polisi agar menunggu LAPAN," katanya.
Pantauan dilapangan, lokasi tempat jatuhnya benda diduga meteor, dipenuhi warga sekitar yang penasaran ingin melihatnya. Perlu diketahui, kejadian terjadi pukul 05.00 WIB. Ketika itu, Riswan
sedang tidur di dalam rumah. Namun, tiba-tiba sebelum benda diduga meteor jatuh, terdengar suara kencang.
Lalu, benda itu langsung jatuh menghantam atap rumah serta sepeda motor dengan Nomor Polisi A 5068 FB yang berada persis di sampingnya. Setelah benda terjatuh, kemudian muncul debu yang sangat banyak.
Namun, dirinya tidak merasakan panas apapun termasuk percikan api dari sumber benda tersebut. hanya saja, betis kaki sebelah kanan mengalami lecet. Setelah itu, dirinya kemudian menghubungi atasannya dan memberitahu aparat kepolisian setempat. Lalu, secara gotong royong, warga mengeluarkan sepeda motor yang terkubur bersama benda tersebut.
"Motornya sudah hancur tidak berbentuk lagi karena terhantam benda tersebut dan terkubur sedalam satu meter," katanya. Namun, hingga kini, benda yang diduga meteor tersebut belum diangkat karena aparat kepolisian masih menunggu peneliti dari LAPAN.
"Kami bersama peneliti sedang menuju kesana untuk mengecek kepastian benda tersebut. Kami juga meminta kepada kepolisian untuk tidak menyentuh benda itu," kata Humas LAPAN.