Balas Serangan, Turki Bombardir Suriah

Balas Serangan, Turki Bombardir Suriah

Pasukan artileri Turki membombardir wilayah Suriah sebagai balasan atas serangan mortir yang menewaskan lima warga mereka di sebuah pemukiman. Serangan tersebut juga memaksa Dewan Keamanan PBB dan NATO untuk ikut campur mengecam kekerasan oleh Suriah.

Diberitakan Reuters, Kamis 4 Oktober 2012, serangan mortir Suriah tersebut menghantam pemukiman di wilayah perbatasan Akcakale di selatan Turki. Serangan itu menewaskan dua wanita dan tiga anak-anak.

Tidak jelas siapa yang menembakkan mortir dari arah Suriah. Serangan tersebut langsung dibalas oleh artileri Turki. Belum diketahui kerusakan dan korban akibat serangan Turki tersebut. Militer Turki juga telah menambah jumlah pasukan mereka di perbatasan.
“Angkatan bersenjata kami merespon secepatnya serangan tersebut, sesuai dengan aturan perlibatan. Berdasarkan radar, artileri kami telah mengenai target di Suriah. Turki tidak akan tinggal diam dalam menghadapi provokasi dari rezim Suriah terhadap keamanan nasional kami,” kata Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dalam pernyataannya.

Kecaman PBB dan NATO

Selain menyerang balik, Turki juga membawa kasus penembakan oleh Suriah ini ke Dewan Keamanan PBB di New York. Duta Besar Turki untuk PBB Ertufrul Apakan mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB akan segera mengeluarkan pernyataan tidak mengikat pada Kamis ini yang berisi kecaman keras atas serangan tersebut.

DK PBB juga akan menyerukan dihentikannya serangan dan pelanggaran wilayah kedaulatan Turki oleh Suriah. “Serangan mortir itu adalah pelanggaran hukum internasional dan merusak perdamaian dan keamanan internasional,” kata Apakan.

Sebagai anggota NATO, Turki juga mendapatkan dukungan dari negara-negara Barat. Usai penyerangan ke Akcakale, para dubes NATO langsung mengadakan pertemuan di Brussels untuk membahas masalah ini.

Dalam pertemuan tersebut, NATO mengutuk serangan terhadap sekutunya tersebut. “Aliansi berkomitmen untuk mendukung Turki dan menuntut penghentikan tindakan agresif terhadap sekutu kami, dan mendesak rezim Suriah untuk menghentikan pelanggaran hukum internasional. Tindakan Suriah tersebut membahayakan keamanan salah satu anggota NATO,” ujar pernyataan NATO.

NATO yang dimotori oleh Amerika Serikat selama ini tidak bisa bertindak banyak karena terganjal di DK PBB. Resolusi PBB untuk menghentikan kekerasan di Suriah selama ini selalu diveto oleh Rusia dan China, sekutu Bashar al-Assad. Sebelumnya, NATO telah ikut campur dalam menghentikan kekerasan di Libya berkat resolusi larangan terbang oleh DK PBB.

sumber: fimadani.com

Share this