Hizbut Tahrir Internasional, dalam pernyataannya yang dimuat laman Hizbut Tahrir Indonesia dengan judul “Serangan Entitas Yahudi Atas Warga Gaza Yang Tidak Bersenjata Disebabkan Oleh Ketidakmampuan Otoritas dan Para Penguasa Busuk”, menyalahkan pemerintahan Palestina dan Mesir atas serangan penjajah Israel ke Gaza yang mengakibatkan sejumlah korban jatuh.
Artikel yang dikutip dari hizb-ut-tahrir.info, tanggal 14/11/2012, tersebut menuding pemerintahan Mesir hanya sebagai sebagai mediator genjatan senjata dan melepaskan hak-hak Palestina.
“Entitas Yahudi menyadari bahwa peran rezim Mesir yang baru tidak lebih dari sebagai peran mediator antara entitas Yahudi dan otoritas Gaza untuk mengadakan gencatan senjata jangka panjang yang menjamin keamanan Yahudi; dan setelah presiden otoritas menegaskan pelepasan sebagian besar wilayah Palestina kepada Yahudi, maka tidak ada hak bagi rakyat Palestina untuk menuntut wilayah yang diduduki tahun 1948, atau pengembaliannya, dan bahwasannya yang bisa dilakukan rakyat Palestina hanya mengakui negaranya yang lemah di atas dokumen wilayah yang diduduki tahun 1967 dalam kapasitasnya sebagai anggota pengamat di Perserikatan Bangsa-Bangsa,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Selain menuding pemerintah Mesir dan Palestina yang tidak bertanggungjawab atas penderitaan rakyat di wilayah Palestina, Hizbut Tahrir juga menuduh sejumlah negara Timur Tengah tak melakukan tanggungjawab semestinya, hanya memberikan pernyataan media dan memberikan donasi dana.
“Turki, Qatar, Arab Saudi, Iran, Mesir dan lainnya berulang kali menegaskan bahwa peran mereka tidak lebih dari melakukan perang media dan membuat gerakan dana untuk dua otoritas di Gaza dan Ramallah. Sementara mereka tuli, bisu dan buta sehingga tidak mendengar teriakan meminta tolong dari para wanita dan orang tua, dari anak-anak dan pria yang tidak bersenjata, pada saat pesawat-pesawat pendudukan Yahudi membombandir mereka dengan berbagai senjata dan rudal jenis baru.”
Hizbut Tahrir menyatakan bahwa negara-negara tersebut merupakan rezim-rezim boneka Amerika dan Barat, dan keberadaaannya hanya untuk melindungi entitas Yahudi, dan untuk melakukan konspirasi terhadap rakyat, seperti yang terjadi di Qatar baru-baru ini, melalui pembentukan koalisi internal revolusi yang dengan jelas dibuat oleh Amerika dan Eropa untuk dijadikan alternatif bagi rezim penjahat Assad dalam mempertahankan kepentingan Barat dan entitas Yahudi.
Menurut Hizbut Tahrir, solusi yang paling tepat untuk persoalan Palestina adalah dengan serangan militer.
“Reaksi seharusnya terhadap agresi Yahudi yang tiada henti ini adalah dengan mengirim tentara untuk menolong rakyat Palestina, melenyapkan entitas penjahat Yahudi, serta mengembalikan Palestina dan rakyatnya ke dalam pangkuan Negara Islam.”
Rep/Red: Shabra Syatila
Sumber: hizbut-tahrir.or.id
HTI marah sama pemimpin arab, (mursi, erdogan) katanya banyak retorika tapi ga berbuat. mereka maunya pemimpin arab kirim tentara untuk menyerang ISRAEL. Jadi teringat nabi musa dan kaumnya, ketika menyuruh Nabi Musa untuk berperang bersama tuhannya melawan musuh sementara mereka menunggu sambi duduk-duduk tak berbuat apa-apa.
ya, HTI hanya bisa menyalah-nyalahkan keadaan, frustasi, galau, dll. tak bekerja. dimana mereka yang katanya ingin berjihad? dimana amir mereka yang mau mereka naikkan menjadi khalifah kaum muslimin seluruh dunia? atau hanya pemanis lipstik. semoga cepat sadar. dan bangun dari mimpinya.
HTI marah sama pemimpin arab, (mursi, erdogan) katanya banyak retorika tapi ga berbuat. mereka maunya pemimpin arab kirim tentara untuk menyerang ISRAEL. Jadi teringat nabi musa dan kaumnya, ketika menyuruh Nabi Musa untuk berperang bersama tuhannya melawan musuh sementara mereka menunggu sambi duduk-duduk tak berbuat apa-apa.
ya, HTI hanya bisa menyalah-nyalahkan keadaan, frustasi, galau, dll. tak bekerja. dimana mereka yang katanya ingin berjihad? dimana amir mereka yang mau mereka naikkan menjadi khalifah kaum muslimin seluruh dunia? atau hanya pemanis lipstik. semoga cepat sadar. dan bangun dari mimpinya.