Mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah memperkenalkan temuan baru, alat pemanas air tenaga surya atau solar ray collector di Unsyiah Fair 2012. Alat ini bisa digunakan untuk memanaskan air melalui tenaga surya.
"Alat sollar sel ini tidak dijual di Indonesia, adanya di luar negeri," ujar Muhibbul, salah satu perancang sollar sel dari Teknik Unsyiah.
Dia mengatakan, alat tersebut dijual di beberapa pabrik. Harganya berkisar puluhan juta dan dibeli oleh salah satu dosen Teknik Unsyiah.
"Sebenarnya alat sollar ray collector ini, hanya untuk laboratorium teknik," katanya.
Dia merincikan beberapa bahan pembuat sollar ray collector tersebut, antara lain; solar ray collector, heat exchanger, lab thermometer, circulating pump flowmeter, power supply, halogen lamp 1000 watt, glass beaker, universal clamp, connecting cord, dan pipa kapiler.
Dia mengatakan, cara kerjanya pun tidak rumit. Solar ray menangkap panas yang dipancarkan lampu halogen, lalu memanaskan fluida yang ada di pipa kapiler, yang terdapat di dalam solar ray dan dihisap oleh pompa untuk di teruskan ke kumparan pipa kapiler di dalam glass beaker untuk memanaskan air. Setelah itu, kata dia, fluida yang di panaskan oleh solar ray dibuang.
"Disini kami menggunakan lampu 1000 watt, panas yang dihasilkan sampai 60 derajat celcius," ujarnya.
Kata dia, alat ini belum pernah dicoba di luar ruangan. Namun, dia mengatakan, kalau dicoba diluar maka alatnya di letakkan di atas pohon agar lebih tinggi.
"Kalau letaknya tidak lebih tinggi, nanti alatnya ditutupi debu, dan kurang menarik daya dari tenaga surya tersebut," ujarnya.(bna- sumber: atjehpost.com)