Narkotika, tawuran, free sex, ugal-ugalan di jalanan, mencontek, dan beberapa perangai buruk lain mudah kita temukan pada potret remaja Indonesia. Sementara pemimpin bangsa ini terlilit korupsi, terlibat kasus narkoba, melakukan tindakan kekerasan, terlibat skandal perselingkuhan, sangat butuh pengganti dari generasi yang baik mengambil alih kepemimpinan. Lalu bisakah kita harapkan generasi muda dengan perangai-perangai buruk itu menjadi pengganti bagi pemimpin yang korup?
Sebuah madrasah sederhana, laboratorium kecil, tempat penggemblengan akhlak, tempat menimba ilmu keislaman, tempat belajar kepemimpinan yang adil, tempat belajar menunaikan amanat dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, masih ada pada sekolah-sekolah umum atau sekolah Islam. Madrasah itu sebuah ekstrakurikuler bernama Rohani Islam (Rohis). Dari situ stok pemimpin berakhlak baik tersedia.
Kami, redaksi Islamedia, sempat terkejut oleh ucapan pengamat yang menyangkut-pautkan Rohis dengan paham kekerasan. Bahkan beberapa sekolah/universitas bertindak reaktif dan menjadi paranoid akibat statement pengamat itu. Kami sedih. Ingin membuktikan bahwa Rohis bersih dari tuduhan keji yang mereka lontarkan. Karena itu kami mengadakan lomba penulisan "Rohis Mengawal Moral Bangsa", agar pembaca Islamedia ikut melakukan pembelaan kepada Rohis.
Tak kami duga, antusiasme pembaca Islamedia cukup tinggi. Sampai penutupan, kami menerima 90 naskah peserta lomba. Padahal kami belum menyebutkan hadiahnya apa. Kami kagum dengan antusiasme peserta. Semoga ini semua menjadi hujjah yang kuat membela keberadaan Rohis yang selama ini menyumbang generasi berakhlakul karimah untuk bangsa.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih pada pembaca Islamedia, pada segenap pihak yang sudah membantu mempublikasi perlombaan ini, dan kepada para peserta. Semoga Allah mencatat ini semua sebagai kebaikan dan Allah lipat gandakan balasannya. Amin ya Robbal 'Alamiin
@islamedia
Sebuah madrasah sederhana, laboratorium kecil, tempat penggemblengan akhlak, tempat menimba ilmu keislaman, tempat belajar kepemimpinan yang adil, tempat belajar menunaikan amanat dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, masih ada pada sekolah-sekolah umum atau sekolah Islam. Madrasah itu sebuah ekstrakurikuler bernama Rohani Islam (Rohis). Dari situ stok pemimpin berakhlak baik tersedia.
Kami, redaksi Islamedia, sempat terkejut oleh ucapan pengamat yang menyangkut-pautkan Rohis dengan paham kekerasan. Bahkan beberapa sekolah/universitas bertindak reaktif dan menjadi paranoid akibat statement pengamat itu. Kami sedih. Ingin membuktikan bahwa Rohis bersih dari tuduhan keji yang mereka lontarkan. Karena itu kami mengadakan lomba penulisan "Rohis Mengawal Moral Bangsa", agar pembaca Islamedia ikut melakukan pembelaan kepada Rohis.
Tak kami duga, antusiasme pembaca Islamedia cukup tinggi. Sampai penutupan, kami menerima 90 naskah peserta lomba. Padahal kami belum menyebutkan hadiahnya apa. Kami kagum dengan antusiasme peserta. Semoga ini semua menjadi hujjah yang kuat membela keberadaan Rohis yang selama ini menyumbang generasi berakhlakul karimah untuk bangsa.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih pada pembaca Islamedia, pada segenap pihak yang sudah membantu mempublikasi perlombaan ini, dan kepada para peserta. Semoga Allah mencatat ini semua sebagai kebaikan dan Allah lipat gandakan balasannya. Amin ya Robbal 'Alamiin
@islamedia