Setelah beberapa waktu saya menulis tentang jomblo keren (edisi
wanita), maka kali ini saya mengupas keuntungan atau beberapa hal
mengenai pria yang tangguh dalam masa penantiannya menjemput si tulang
rusuk.
Subhanallah, melihat ada pria-pria yang konsisten menjaga
harga dirinya untuk tetap menjomblo hingga ia menikah. Jomblo bukan
karena tidak laku atau terlalu pilih-pilih, mungkin ada beberapa hal
yang belum bisa mewujudkan niatnya untuk mempersunting seorang wanita.
Karena menjaga kesucian bukan hanya di wajibkan bagi seorang wanita tapi
juga untuk pria.
Sebenarnya bagi pria yang jomblo, banyak sekali
keuntungan yang didapat. Misalnya, ketika berpacaran ia harus banyak
berkorban untuk wanita yang belum tentu menjadi istrinya kelak maka jika
ia memilih jomblo hal tersebut bisa di hindarkan. Sangat lumrah jika
berpacaran, pihak yang banyak berkorban secara materi adalah pria, harus
antar jemput ke sana kemari layaknya tukang ojek, menyia-nyiakan waktu
dengan sang pacar dengan dalih untuk perkenalan pribadi padahal tak lain
sedang menumpuk timbunan dosa. Sebuah kesia-siaan.
QS. Al Mu’minun, 1-3:
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyu’ dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.”
Bukan hanya itu, waktu yang di habiskan dengan sang pacar kadang lebih banyak di banding dengan orangtua, padahal pria walaupun telah menikah tetap bertanggung jawab terhadap orang tuanya. Beda dengan wanita, yang kepatuhan kepada orang tuanya terputus tatkala menikah. Maka saat jomblo bisa di gunakan untuk lebih mencurahkan kasih sayang kepada orangtua.
Karena seorang
pria akan menjadi imam terhadap keluarga barunya kelak, maka saat jomblo
bisa di manfaatkan untuk memperdalam ilmu agama guna persiapan menuju
pernikahan kelak. Bukan menghabiskan waktu sia-sia dengan berpacaran.
Juga, saat jomblo bisa di gunakan untuk persiapan materi untuk
menghidupi keluarga barunya. Bukan malah menghambur-hamburkan uang untuk
wanita yang belum tentu menjadi jodohnya.
Jangan merasa tidak
pede ketika memilih jomblo sebelum menikah. Toh, kita sekarang berada
pada jalur yang tepat. Justru mereka yang masih pacaran seharusnya malu,
melanggar perintah Allah kok pede-pede saja.
Kita sebenarnya jauh
lebih cerdas di banding mereka yang berpacaran. Kita bisa memanfaatkan
waktu luang untuk menekuni hobi kita, melakukan hal-hal yang belum tentu
bisa di lakukan ketika sudah menikah. Bukan tenggelam dalam
problematika orang pacaran yang tidak jelas juntrungannya. Belum menikah
saja sudah heboh dengan masalahnya, gimana jika sudah menikah.
Pacaran
tidak menjamin kedua belah pihak saling mengenal pribadi masing-masing.
Hanya kepalsuan yang terlihat, saling ingin terlihat baik.
Seorang
pria sejati tidak akan menembak wanita untuk menjadi pacarnya. Kenapa?
Karena hal itu menandakan seorang pria belum siap menerima tanggung
jawab, hanya sekedar main-main saja. Jika memang dia pria sejati, dia
akan langsung melamar wanita pilihannya untuk di jadikannya sebagai
istri.
Serahkan saja kepada Allah masalah jodoh, biar Allah yang
menunjukkan bagaimana ikhtiar yang harus kita lakukan. Karena petunjuk
Allah adalah sebaik-baik jalan, maka ikutilah jalan itu. Meskipun
terlihat asing dan menimbulkan kontroversi, abaikan saja. Kita benar di
hadapan Allah. Selanjutnya pasrahkan jodoh yang terbaik untuk kita
kepada Allah.
Tak perlu takut tidak kebagian jodoh, karena tiap
kita di ciptakan berpasang-pasangan. Berprasangka baik saja kepada Allah
untuk di berikan pendamping yang shalihah. Karena yang baik pasti akan
mendapatkan yang baik. Itu janji Allah.
Allahua’lam.