Dalam pertemuan bangsa Aceh seluruh dunia sejak 6-8 April 2012 di
Bønderslev Denmark, bangsa Aceh sepakat melanjutkan perjuangan penentuan
nasib sendiri melalui cara-cara yang dibenarkan oleh nilai-nilai dalam
masyarakat Acheh dan hukum internasional.
“ Perjuangan ini masih diteruskan oleh Acheh Sumatra National Liberation Front / Atjèh Meurdéhka (ASNLF/AM), organisasi pembebasan bangsa Acheh yang telah didirikan oleh Dr. Hasan M. di Tiro,” sebut Ariffadhillah salah seorang panitia kerja kepada The Globe Journal, Senin (9/4),.
Arif menerangkan, pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 50 delegasi yang datang dari berbagai negara. Pihaknya telah menyusun satu konstitusi organisasi sebagai haluan dalam melanjutkan perjuangan untuk membebaskan bangsa Acheh dari segala penjajahan.
“Badan pelaksana organisasi bernama presidium yang dipilih secara demokratis melalui rapat majelis umum istimewa,” ungkapnya. [003]
“ Perjuangan ini masih diteruskan oleh Acheh Sumatra National Liberation Front / Atjèh Meurdéhka (ASNLF/AM), organisasi pembebasan bangsa Acheh yang telah didirikan oleh Dr. Hasan M. di Tiro,” sebut Ariffadhillah salah seorang panitia kerja kepada The Globe Journal, Senin (9/4),.
Arif menerangkan, pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 50 delegasi yang datang dari berbagai negara. Pihaknya telah menyusun satu konstitusi organisasi sebagai haluan dalam melanjutkan perjuangan untuk membebaskan bangsa Acheh dari segala penjajahan.
“Badan pelaksana organisasi bernama presidium yang dipilih secara demokratis melalui rapat majelis umum istimewa,” ungkapnya. [003]