Inilah Kontroversi Lady Gaga di Sejumlah Negara

Inilah Kontroversi Lady Gaga di Sejumlah Negara


konser lady gaga gagal, Gubernur Bali siap bila konser Lady Gaga dipindahkan. Kebudayaan negara harus di lindungi dan diamankan.

Kontroversi penyelenggaraan konser Lady Gaga “Born This Way Ball“ bukan cuma terjadi di Indonesia. Jauh sebelumnya, penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini sudah mencuatkan respons negatif di sejumlah negara, terutama karena lirik lagunya yang dinilai vulgar dan memuja simbol-simbol tertentu.

Pada Juni 2011, misalnya, Pemerintah Lebanon sepakat untuk melarang peredaran album Lady Gaga Born This Way dan merazia toko-toko yang menjual rekaman tersebut. “Album itu menyerang umat Kristen,“ demikian alasan pejabat Lebanon, seperti dikutip Guardian.

Salah satu yang kontroversial dalam lagu itu adalah “Judas“. Sebelum pelarangan secara nasional di Lebanon, umat Kristen Katolik Lebanon memang sudah memprotes pada sejumlah stasiun radio agar tidak lagi memutar lagu tersebut ataupun lagu lainnya dari Lady Gaga.

“Sebut kami tradisional atau terbelakang atau apa pun yang mereka mau. Tapi, tetap saja kami tidak menerima kalau ada yang menghina Maryam, Yesus, atau Kristen. Kami tidak terima!“ kata Abdo Abu Kassm, direktur Catholic Information Centre Lebanon.

Di Cina juga demikian.
Pejabat Kementerian Cina pada Agustus tahun lalu merilis daftar lagu dan artis yang bakal kena sensor. Salah satunya adalah Lady Gaga.

Menurut Pemerintah Cina, “Kebudayaan negara harus di lindungi dan
diamankan.

Lagu-lagu yang bisa memengaruhi keamanan budaya negara harus dibersihkan dan diatur,” demikian kutip Guardian.

Selain Lady Gaga, lagu yang juga dilarang diputar di Cina adalah milik Katy Perry, Britney Spears, Guns n Roses, Owl City, Simple Plan, Nata lie Walker, Eminem, Christina Aguilera, dan Kyle Minogue.

Sensor serupa juga dilakukan Malaysia atas beberapa lagu penyanyi yang lulusan sekolah Katolik ini.
Reaksi lebih keras tidak hanya pada lagu, tetapi baru terjadi pada penyelenggaraan konser Lady Gaga awal tahun ini. Meski akhirnya, konser Lady Gaga di Korea Selatan dan Filipina tetap digelar dengan batasan-batasan tertentu. Kelompok Kristen Katolik Korea Selatan, Civilians Network, memprotes konser Lady Gaga di arena pertunjukan dengan menyatakan acara tersebut mempromosikan pornografi dan homoseksualitas.

Pemerintah Korsel mendengarkan protes minoritas tersebut dan melarang penonton di bawah umur 18 tahun menyaksikan konser Lady Gaga. “Sebagian masyarakat bisa menerima konsep yang dikatakan Lady Gaga, tapi dampaknya itu jauh melebihi nyanyian Lady Gaga dan debat-debat,” kata Yoon Junghoon, pendeta Katolik.

Di Filipina, Lady Gaga juga ‘melawan’ otoritas setempat yang sudah melarangnya untuk tidak membawakan lagu yang mengandung unsur menghina agama, menyembah setan, ataupun menampilkan ketelanjangan. Namun, terhadap larangan ini, Lady Gaga berteriak, “Saya bukan boneka Pemerintah Filipina!” Lalu, ia menyanyikan lagu “Judas” yang kontroversial bagi umat Kristen dan di susul lagu “Born This Way”, lagu yang dianggap lagu kebangsaan kaum homoseksual.

Pemuka agama Kristen Katolik Filipina juga sempat heboh sebelum konser Lady Gaga dimulai. Uskup Filipina Ramon Arguelles sampai menganjurkan agar masyarakat membatalkan konser itu karena fans Lady Gaga tak tahu kalau mereka sudah jatuh ke tangan setan.

Di Indonesia, kontroversi serupa juga merebak jelang konsernya di Jakarta awal Juni ini. Namun, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengaku menerima bila Lady Gaga memindahkan konser nya ke Bali. “Saya kira tidak masalah sepanjang Lady Gaga mengikuti apa yang kita tentukan. Jangan sampai menyinggung atau merusak nor a di Bali atau Indonesia,” katanya. ■ antara ed: stevy maradona 

Share this