Seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat mendatangi gedung biro rektor, Jum'at (7/12/2012).
Para mahasiswa ini meminta untuk pihak rektorat untuk melanjutkan Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa yang tertunda, Rabu (5/12/2012) yang lalu.
"Premanisme hancurkan, pemira lanjutkan," teriak para mahasiswa tersebut.
Para mahasiswa ini menilai kekacauan yang terjadi di tempat pemungutan suara merupakan tindakan premanisme.Mereka juga turut mempertanyakan sikap rektorat yang menunda Pemira.
Teriakan demi teriakan untuk meminta pihak rektorat agar menindak tegas tindakan premanisme yang terjadi di kampus terus diteriakkan dari mulut para mahasiswa ini.
"Tidak ada anarkisme, tidak ada premanisme. Kampus melahirkan intelektual, bukan premanisme," ujar koordinator aksi, Agam Mustafa.
Aksi yang berlangsung mulai pukul 10.00 mereka meminta agar rektorat segera melaksanakan pemira secara demokratis, aman, dan damai tanpa intimidasi. (theglobejournal.com)
Ada yang unik Dalam Aksi kali ini. Demo yang berakhir sekitar jam 11.30 ini diakhiri dengan Doa bersama. seolah-olah menyiratkan bahwa beginilah seharusnya menuntut perbaikan dengan cara-cara yang baik. Berdoa, bukan bakar-bakar. :)