Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat meminta pihak rektorat untuk tetap melanjutkan tahapan Pemilihan Raya (Pemira) Presiden mahasiswa.
Kordinator Aksi, Agam Mustafa mengatakan bahwa penolakan Pemira terkait tidak sahnya sidang umum bukan menjadi satu alasan.
"Mereka menolak Pemira dengan alasan sidang umum mengalami cacat hukum. Namun kecacatan itu tidak dapat dibuktikan bahkan dihadapan pakar-pakar hukum ketika mereka rapat dengan para dekanat dari tiap fakultas," terangnya.
Mereka mengecam tindakan premanisme dan aksi anarkis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang kontra terhadap Pemira Unsyiah.
"Lingkungan kampus yang semestinya dipenuhi dengan suasana keilmuan dan moral telah menjelma menjadi lingkungan jahiliyah dengan adanya para bandit kampus," terangnya.
Dalam aksi tersebut mereka juga membawa spanduk bertuliskan 'premanisme hancurkan, Pemira lanjutkan' serta beberapa poster bertuliskan 'mahasiswa jangan mau ditindas'
sumber: theglobejournal.com