Din Minimi Bantah Terlibat Penembakan Intel TNI - Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin mengatakan Abu Minimi alias Nurdin alias Din Minimi tidak terlibat dalam penculikan dan pembunuhan dua anggota Inteldim 0103 Aceh Utara. Safaruddin mengungkapkan, Minimi menyatakan tidak tahu-menahu soal tewasnya kedua intel itu.
"Tadi pagi saya kontak Din Minimi untuk konfirmasi, tapi tidak bisa. Berapa jam kemudian, dia kontak saya. Saya tanya apa dia tahu soal penculikan dua intel, apa dia terlibat, dia menyatakan dia tidak tahu, dan tidak terlibat dengan penculikan itu," ujar Safaruddin, saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (24/3).
Minimi, kata Safaruddin, malah baru mengetahui soal penculikan dan pembunuhan tersebut tadi pagi. Safaruddin, yang sebelumnya sempat menemui Minimi di kawasan Aceh Timur, pada Oktober silam, juga meyakini bahwa penculikan kali ini bukan dillakukan oleh kelompok Minimi.
"Setahu saya mereka tidak seperti itu. Karena dulu saya sudah bilang kepada mereka jangan sampai ada kontak (senjata). Karena kalau ada kontak, berarti tidak bisa dimediasi lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Safaruddin menjelaskan, informasi mengenai kelompok Abu Minimi sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan kali ini, diterimanya melalui informasi yang tersebar di kalangan aktivis Aceh.
Dalam informasi tersebut dijelaskan soal dua orang anggota Unit Inteldim 0103/Aut, atas nama Sertu Indra NRP dan Serda Hendri NRP yang sedang bertugas memantau keberadaan Din Minimi, mendatangi Mukim Daud untuk mengumpulkan keterangan seputar peristiwa itu, Senin (23/3).
Saat keduanya meninggalkan rumah Mukim Daud, sekitar 300 meter, keduanya didatangi oleh 15 orang yang langsung membawa keduanya ke dalam sebuah mobil. Mobil tersebut diinformasikan mengarah ke Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmut, Kabupaten Aceh Utara. Pada pukul 17.30, terdengar suara letusan senjata api sebanyak tiga kali di sekitar Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara.
Sebelum tersebar kabar soal penculikan dua anggota intel tersebut, Din Minimi juga dituding terlibat dalam hilangnya seorang kader Jajaran Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh Wilayah Pase, Mahmudsyah alias Ayah Mud.
Ayah Mud, yang diketahui sebagai warga Desa Kito, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, diculik oleh kelompok bersenjata laras panjang saat membeli rokok di kios yang tak jauh dari rumahnya, juga pada Minggu malam (22/3).
Atas kejadian tersebut, Safaruddin juga memastikan, Din Minimi menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak terlibat dalam penculikan Ayah Mud.
"Soal penculikan salah satu panglima GAM Ayah Mud, dia juga tidak tahu dan tidak terlibat masalah itu. Saya sendiri bingung, kenapa ini dikaitkan dengan Din Minimi", ujar Safaruddin. (meg/meg) (Sumber: CNN Indonesia).
lihat kronologisnya disini (Ini Kronologi Tewasnya Dua Intel TNI di Aceh)
"Tadi pagi saya kontak Din Minimi untuk konfirmasi, tapi tidak bisa. Berapa jam kemudian, dia kontak saya. Saya tanya apa dia tahu soal penculikan dua intel, apa dia terlibat, dia menyatakan dia tidak tahu, dan tidak terlibat dengan penculikan itu," ujar Safaruddin, saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (24/3).
Din Minimi: Saya Tidak Terlibat Pembunuhan Intel TNI
Safaruddin memang kerap dikontak Din Minimi sejak bekas kombatan GAM itu menyatakan sikap oposisi terhadap pemerintah daerah Aceh tahun lalu. Din saat itu mengancam akan mengangkat senjata bila pemerintah daerah Aceh tidak memperhatikan kesejahteraan para bekas kombatan. YARA menjadi semacam tempat Din Minimi mengadukan persoalan.Minimi, kata Safaruddin, malah baru mengetahui soal penculikan dan pembunuhan tersebut tadi pagi. Safaruddin, yang sebelumnya sempat menemui Minimi di kawasan Aceh Timur, pada Oktober silam, juga meyakini bahwa penculikan kali ini bukan dillakukan oleh kelompok Minimi.
"Setahu saya mereka tidak seperti itu. Karena dulu saya sudah bilang kepada mereka jangan sampai ada kontak (senjata). Karena kalau ada kontak, berarti tidak bisa dimediasi lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Safaruddin menjelaskan, informasi mengenai kelompok Abu Minimi sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan kali ini, diterimanya melalui informasi yang tersebar di kalangan aktivis Aceh.
Dalam informasi tersebut dijelaskan soal dua orang anggota Unit Inteldim 0103/Aut, atas nama Sertu Indra NRP dan Serda Hendri NRP yang sedang bertugas memantau keberadaan Din Minimi, mendatangi Mukim Daud untuk mengumpulkan keterangan seputar peristiwa itu, Senin (23/3).
Saat keduanya meninggalkan rumah Mukim Daud, sekitar 300 meter, keduanya didatangi oleh 15 orang yang langsung membawa keduanya ke dalam sebuah mobil. Mobil tersebut diinformasikan mengarah ke Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmut, Kabupaten Aceh Utara. Pada pukul 17.30, terdengar suara letusan senjata api sebanyak tiga kali di sekitar Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara.
Korban Hilang Lainnya
Sebelum tersebar kabar soal penculikan dua anggota intel tersebut, Din Minimi juga dituding terlibat dalam hilangnya seorang kader Jajaran Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh Wilayah Pase, Mahmudsyah alias Ayah Mud.
Ayah Mud, yang diketahui sebagai warga Desa Kito, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, diculik oleh kelompok bersenjata laras panjang saat membeli rokok di kios yang tak jauh dari rumahnya, juga pada Minggu malam (22/3).
Atas kejadian tersebut, Safaruddin juga memastikan, Din Minimi menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak terlibat dalam penculikan Ayah Mud.
"Soal penculikan salah satu panglima GAM Ayah Mud, dia juga tidak tahu dan tidak terlibat masalah itu. Saya sendiri bingung, kenapa ini dikaitkan dengan Din Minimi", ujar Safaruddin. (meg/meg) (Sumber: CNN Indonesia).
lihat kronologisnya disini (Ini Kronologi Tewasnya Dua Intel TNI di Aceh)