PSAP adukan PP Persih ke BLI

PSAP adukan PP Persih ke BLI
Insiden pemukulan yang dilakukan anggota polisi bersama suporter terhadap punggawa PSAP Sigli saat menghadapi tuan tumah Persih Tembilahan di Stadion Beringin Indragiri Hilir, Riau, Senin (20/12) dalam lanjutan kompetisi divisi utama Liga Indonesia musim 2010/2011, berbuntut panjang.

Kecuali itu, insiden di masa istrirahat tersebut mengundang kekecewaan dari pengurus Laskar Aneuk Nanggroe (julukan PSAP). Pasalnya, aksi brutal yang dilakukan pendukung tuan rumah telah merugikan anak-asuhan Anwar, serta telah mencoreng wajah sepakbola Indonesia.

Pengurus akan mengadukan panitia pelaksana (Panpel) Harimau Rawa (julukan) Persih Tembilahan ke PT Badan Liga Indonesi (BLI) terhadap insiden tersebut. Karena, manajemen PSAP tak bisa menerima perlakukan buruk dari tuan rumah.



“Secara lisan kami telah melaporkan ke BLI atas pemukulan terhadap pemain PSAP. Namun, secara resmi atau tertulis direncanakan hari ini (besok-red) akan kita laksanakan. Karena, Reza Fandi dkk besok telah berada Pidie,” tukas Manejer PSAP Sigli, Muhammad Yasin Amin, kepada Serambi, Selasa (21/12).

Ia menjelaskan, sikap panpel Persih menyebabkan anak-anak Sigli tidak nyaman saat bermain dengan tuan rumah. Sebab, keperpihakan wasit asal Jakarta Noviar, Ikhsan pada tuan rumah Harimau Rawa jelas terlihat.

Selain itu, sikap PP asal Jakarta, Khairul Agiel juga telah merugikan tim kesayangan masyarakat Pidie pada duel tandang itu. “Kita bisa menerima hasil kelalahan yang dialami PSAP dari Persih. Namun, sikap wasit plus PP yang tidak bisa kita terima,” kata Kolonel sapaan M Yasin.

Dikatakan, PP tidak perlu berdalih, bahwa insiden tersebut terjadi karena penonton tuan rumah tidak mengetahui sistem pertandingan sepakbola. “Saya rasa penonton sangat memahami dengan aturan sepakbola. Pelanggaran mana yang dilakukan pemain harus dikeluarkan kartu kuning dan bagaimana yang dikatakan off-side, semua penonton tahu. Jadi jangan berdalih yang tidak berlogika,” kata M Yasin.

Ia menambahkan, ekses peristiwa pemukulan tersebut, tiga pemain PSAP terpaksa harus mendapatkan perawatan medis. Yakni, Reza Fandi, Sayuti dan Ikhwani. “Kita juga akan mengirim foto-foto pemain yang menjadi korban pemukulan,” kata M Yasin.

Seperti diketahui, aksi brutal diperlihatkan anggota polisi plus suporter di Stadion Beringin Tembilahan, Riau, sore kemarin. Petugas keamanan yang seharusnya mengamankan pertarungan, malahan menyerang pemain PSAP Sigli saat dijamu Persih Tembilahan. Dalam duel panas itu, Reza Fandi dkk takluk, 0-2.(naz)




bagi para pengunjung yang berbaik hati kepada kelangsungan blog ini,,,ingat, membantu blog ini tidak merugikan anda,,, harap klik salah satu iklan dibawah

Share this