Setangkup Ucap
Oleh: Pilo Poly
Kau tak harum lagi
Lantaran busa alkohol
mengawal sajakmu:
dalam kelap malam aku tertipu
"Ah, apa perduliku." sanggahan badan.
Menetralkan
pikir. Namun, secara jejak yang ingin kubuang, ada setangkup salah yang
tak termaafkan. Tentang membiarkanmu larut sempoyongan. Mungkin
sebentar lagi mati di trotar.
"Aku harus berbalik." cibir kelam
hati menelangsa. Mengubah jarak berpintu harap. Agar ia kembali membuka
bibir, bukan untuk meneguk barang haram. Tapi kembali ke jalan sajak
yang pernah ia janjikan pada malam pun alam.
Puri Gading
22/03/2012