Puisi | Setangkup Ucap

Puisi | Setangkup Ucap

Setangkup Ucap
Oleh: Pilo Poly

Kau tak harum lagi
Lantaran busa alkohol
mengawal sajakmu:
dalam kelap malam aku tertipu

"Ah, apa perduliku." sanggahan badan.
Menetralkan pikir. Namun, secara jejak yang ingin kubuang, ada setangkup salah yang tak termaafkan. Tentang membiarkanmu larut sempoyongan. Mungkin sebentar lagi mati di trotar.

"Aku harus berbalik." cibir kelam hati menelangsa. Mengubah jarak berpintu harap. Agar ia kembali membuka bibir, bukan untuk meneguk barang haram. Tapi kembali ke jalan sajak yang pernah ia janjikan pada malam pun alam.

Puri Gading
22/03/2012

Share this