BEM Unsyiah Menuntut Konsistensi Aleg

BEM Unsyiah Menuntut Konsistensi Aleg

Pemilihan Umum Legislatif telah berlangsung 9 April 2014 lalu. Namun sangat disayangkan demokrasi di Aceh belumlah berjalan dengan baik. Berbagai praktik kecurangan dalam Pemilu masih banyak kita temukan. Penggelembungan suara, intimidasi, money politic, penyalahgunaan A5, bahkan kecurangan yang dilakukan oleh KPPS sendiri, adalah segelintir masalah yang terekspose ke permukaan publik.

Permasalahan-permasalahan ini haruslah segera dituntaskan. Ikhwan Reza, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan BEM Unsyiah 2014, mengatakan, “Para pelaku praktik kecurangan yang terjadi harus segera ditindak lanjuti oleh pihak terkait, bahkan jika terbukti para peserta pemilu yang melakukan, panwaslu jangan takut atau ragu untuk mendiskualifikasi. Karena belum terpilih saja sudah berani menipu rakyat, apalagi ketika sudah terpilih, bisa lebih dari sekedar menipu”.

Terlebih, kepada para panitia penyelenggara Pemilu, KIP harus transparan dalam mengabarkan hasil penghitungan sementara kepada publik. Selama ini, beberapa KIP Kabupaten/Kota maupun tingkat Aceh terkesan menutu-nutupi proses penghitungan suara, sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat akan kredibilitas kinerja KIP.

Selain itu, Muhammad Chaldun, Presiden Mahasiswa Unsyiah mengajak semua pihak yang terlibat dalam Pemilu, terutama Anggota-anggota Legislatif terpilih, agar bersama-sama menjaga perdamaian di Bumi Serambi Mekah, bagaimanapun hasil Pemilu nantinya. “Jangan sampai karena pemilu malah membuat Aceh semakin carut marut, mari bersama membangun Aceh. Dan juga BEM Unsyiah menuntut agar para aleg terpilih dapat menunaikan janjinya, dan serius menjalankan tugasnya untuk Aceh yang lebih baik 5 tahun kedepan. Komitmen serta janji selama masa kampanye harus direalisasikan, kami menuntut itu,” tutup Chaldun.

Share this