Saat Teman Ingin Menikah

Saat Teman Ingin Menikah

“Ada yang jatuh cinta padamu: aku”
Sebut saja ia seorang lelaki yang mengaku “pejantan tangguh”, yang sedang semangat menyelesaikan skripsi, insomnia hingga pagi, Razai namanya.

 Zainab, tak ada manusia yang benar-benar bertahan dalam kesendirian,
Jika kau temukan ia dalam perjalanan hidupmu, segera beritahu aku,
Agar dapat kubagi kebahagiaanku dalam menantimu
Menuju detik-detik itu tiba

 Zainab, senyummu, memaku aku yang selalu malu
Berlagak sok kaku di depan dirimu
Bahkan panggilan “kakak” pun semakin membuat diri membeku
Ketika kupu-kupu memberi cahaya baru
 Memecah kesunyian di antara pertemuan kita
Dan teman-teman

Ada Tuhan, Yang Maha Mengetahui kerinduanku
pribadimu, mendesir di jalan-jalan darahku yang perlahan melambat
Kemudian terpacu, atas jantung yang berdetak kian cepat

Zainab,
Kini, kuutarakan niatku untuk membersamaimu
Dalam susah maupun senang
Dalam sedih maupun bergembira
Dalam aku yang diam-diam berdoa di hadapan Tuhan

Zainab,
Perlahan motor bututku melaju ke rumahmu
karena sejauh apapun kau ingin berlari aku ingin selalu mengejar punggungmu
dengan rindu

 Zainab, Bukankah menikah itu adalah yang juga kau harapkan?
Menggenapkan setengah imanku
Juga imanmu
Bersamaku.

Maka,
Zainab Izinkan aku mencintaimu dengan alasan yang tak rumit
biarlah ia sederhana dan apa adanya
aku jatuh cinta
dan terus jatuh cinta

 Surat An-Nur ayat 32: “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) dan Maha Mengetahui.”

Zainab,
 Ini aku di depan rumahmu
“Kalau saja aku boleh mengulah, sudah ku pinta Tuhan untuk mencabut perasaan dag-dig-dug ini . Jika ianya tak nyata, agar terlupa segala resah gelisah. Agar terlupa segala rasa sakit yang menyiksa. Tapi inilah cinta yang sebenarnya. Aku di depan rumahmu, bersiap untuk melamarmu. Dalam payung halalNya. Dalam paying keridhoanNya. Sudikah kau?”

 Illahi, ku langitkan namanya
Dalam tahajjud yang tak seberapa lama
Berikan aku kesempatan
Untuk membangun cinta
Menuju syurga
Meski matahari tenggelam berkali-kali,
Ribuan bidadari di papan reklame,
Jalanan macet,
Hingga tugas skripsiku yang tak terselesaikan,
Bagaimana gelarku di undangan pernikahan kita?
Ah, Zainab… 

 “Dan orang-orang yang beriman, beserta anak-cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak-cucu mereka (di dalam kehidupan Jannah), dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath-Thur 21) 

Bukan hal yang salah jika Razai mengaku cinta ada dalam bagian hidupnya. Karena setiap orang normal akan berkeinginan : berbahagia dengan pasangan hingga ke syurga.

 *Tulisan ini didedikasikan untuk teman (dan teman-teman lainnya) yang ingin sekali menikah. Mari kita doakan agar kita semua segera dipertemukan dengan jodohnya dalam kebersamaan yang halal hingga ke syurga. Selamat menikmati.

 Sumber : Sri Luhur Syastari (@cutdekAyi)

Share this